Elektabilitas Prabowo di Sumatera Barat dan Jawa Barat Turun, Ini Diduga Penyebabnya

Elektabilitas Prabowo di Sumatera Barat dan Jawa Barat Turun, Ini Diduga Penyebabnya

ELEKTABILITAS Prabowo Subianto turun di Sumatra dan Jawa Barat, ini diduga penyebabnya.-Sekretariat Negara-

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Prabowo Subianto mengalami penurunan elektabilitas di Sumatera Barat dan Jawa Barat. Hal itu didasarkan pada survei yang dilakukan Indo Riset.

Indo Riset menjelaskan, penurunan elektabilitas tersebut terjadi dinilai karena mulai berkurangnya sinyal dukungan yang jelas dari Presiden Joko Widodo.

''Prabowo Subianto mengalami penurunan elektabilitas di basisnya, yakni di Sumatera Barat dan Jawa Barat. Tidak hanya di kedua wilayah tersebut, tetapi juga di Jawa Timur dan Kalimantan,'' papar Roki Arbi, salah seorang peneliti di Indo Riset.

BACA JUGA: Disebut-sebut Akan Jadi Ketua Timses Prabowo, Koalisi Ganjar dan Anies Ikut ''Rebutan'' Khofifah

Roki Arbi menambahkan, tren penurunan elektabilitas itu terjadi dalam dua bulan terakhir. Yakni Agustus dan September 2023.

Di Sumatera Barat, elektabilitas Prabowo turun dari 41,5% menjadi 38,1%. Sedangkan di wilayah Jawa Barat, dari yang awalnya 46%, sekarang menjadi 40,5%.


ELEKTABILITAS Prabowo Subianto turun di Sumatra dan Jawa Barat, ini diduga penyebabnya. Ini momentum ketika Prabowo (tengah) bersama Agus Harimurti Yudhoyono (kiri) dan Airlangga Hartarto.-Instagram Prabowo Subianto-

Bukan hanya itu saja. Di Jawa Timur, elektabilitas Prabowo juga mengalami penurunan. Dari yang awalnya 40,6% menjadi 32,8%. Sedangkan di Kalimantan, dari 48% menjadi 32%. Cukup drastis.

Indo Riset juga melakukan pemetaan elektabilitas pada tiga calon presiden secara umum. Berdasarkan survei yang mereka lakukan, ditemukan bahwa Prabowo Subianto masih di posisi paling atas. Meskipun trennya menurun.

BACA JUGA: Inilah 3 Nama Potensial yang Akan Mendampingi Prabowo Menuju 2024

Elektabilitas Prabowo Subianto menurun sebesar 34,8% pada September. Sedangkan pada Agustus lalu, ada penurunan sebesar 38,3%.

Untuk bakal calon presiden (bacapres) lainnya, seperti Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, ada yang mengalami kenaikan dan ada yang tidak.

Anies Baswedan mengalami kenaikan. Yang sebelumnya hanya sebesar 22% pada Agustus menjadi 25,2% pada September. Sedangkan Ganjar Pranowo yang memiliki elektabilitas sebesar 34,4% dapat dibilang relatif stagnan dari elektabilitasnya pada Agustus yang mencapai 34,3%.

BACA JUGA: Prabowo Usul Pindahkan Makam Pangeran Diponegoro dari Makassar, Ini Tanggapan Anies Baswedan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber