Luhut Binsar Pandjaitan Ungkap Proyeksi Indonesia Jadi Poros Peradaban Maritim Dunia di Masa Depan

Luhut Binsar Pandjaitan Ungkap Proyeksi Indonesia Jadi Poros Peradaban Maritim Dunia di Masa Depan

Luhut Binsar Pandjaitan saat memberikan kuliah umum dalam Seminar Nasional Kemaritiman dalam rangka Hari Nasional Kemaritiman ke-59 secara hybrid dan live streaming YouTube, di Universitas Nusa Cendana. -Salsa-

HARIAN DISWAY- Pada Jumat 29 September 2023, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Merves) Luhut Binsar Pandjaitan diundang menjadi pembicara kuliah umum.

 

Dalam rangka Hari Nasional Kemaritiman ke-59 yang dilaksanakan secara hybrid di Universitas Nusa Cendana dan melalui live streaming YouTube Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI.

 

Dalam materi bertema Visi Indonesia Tahun 2045 dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, ia menyampaikan visi Indonesia menjadi pusat peradaban maritim dunia. "Menurut saya itu harus dilakukan dan bisa dilakukan” ujar Luhut.

 

BACA JUGA: Beroperasi 1 Oktober, Menko Marves Luhut dan Menhub Budi Karya Bocorkan Soal Tarif KCJB Whoosh

 

Visi tersebut dibuat bertujuan untuk mencapai perairan Indonesia yang sehat dan produktif, peningkatan nilai tambah SDA dan jasa, menjadikan masyarakat maritim Indonesia yang berdaya saing, memiliki tata kelola maritim yang baik,  meningkatkan kedaulatan maritim yang makin luas dan efektif, dan pemerataan pembangunan.

 

Saat memaparkannya, Luhut menyebutkan bahwa di tengah berbagai risiko dan tantangan global, ekonomi Indonesia menjadi salah satu yang terbaik di G20. “Pertumbuhan Ekonomi Indonesia saat ini sebesar 5 persen dalam beberapa tahun ini,” ungkapnya.

 

Nilai inflasi Indonesia pun jadi paling rendah yang dimiliki sepanjang sejarah yang dapat mencapai angka 3,3 persen. “Inflasi selama sejarah kita belum pernah serendah ini. Dulu pada masa Orde Baru nilai inflasi mencapai 8-10 persen karena itu kita target sampai 3 persen,” paparnya.

 

Pertumbuhan ekonomi daerah di Indonesia pun menjadi lebih tinggi setelah penerapan kebijakan hilirisasi yang juga didorong dengan peningkatan sektor teknologi.

 

“Hilirisasi tidak hanya meningkatkan nilai ekonomi, saya juga dorong untuk semua investor untuk transfer teknologi pasca penerapan hilirisasi, supaya bangsa ini jalan,” tutur Luhut.

 

BACA JUGA: Ditunjuk Pimpin Upaya Penanganan Polusi Udara, Luhut Lancarkan Perang Melawan Polusi

 

Sektor digitalisasi pun juga jadi salah satu aspek yang ditekankan pemerintah dalam meningkatkan visi tersebut untuk meningkatkan efisiensi dan tata kelola pemerintahan yang berbasis teknologi.

 

“Kita transparan, semua aspek kita lakukan digitalisasi untuk mengurangi korupsi dan mengurangi penyelundupan karena semua tertata dengan rapi,” sambungnya.

 

Luhut juga menyebutkan tentang pentingnya enam pilar utama dalam menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di masa depan. Yaitu Industrialisasi, Digitalisasi, Interkoneksi, Distribusi Ekonomi, Dekarbonisasi, dan Pendidikan.

 

Pada aspek kelautan, Luhut menegaskan bahwa ada beberapa informasi penting yang perlu digarisbawahi yaitu: 

  1. Konsep Blue Economy yang menjadi bagian penting dalam upaya pencapaian visi Indonesia menjadi negara Nusantara yang berdaulat, maju, dan berkelanjutan di tahun 2045.

  2. Rencana optimalisasi kelautan ke depan yang akan mengalami tantangan seiring dengan berkembangnya tantangan global dan isu kerusakan alam.

  3. Pemerintah berkomitmen untuk mengoptimalkan peran ekonomi maritim dan mengatasi berbagai tantangan di sektor maritim.

Peran penting perguruan tinggi dalam mewujudkan potensi ekonomi biru Indonesia dengan inovasi dan riset terkait pengelolaan sumber daya maritim yang berkelanjutan. (Salsa Amalia)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: