Ketum PBNU Desak Gencatan Senjata Antara Israel dan Hamas: Seruan Keagamaan Jangan Digunakan Untuk Permusuhan

Ketum PBNU Desak Gencatan Senjata Antara Israel dan Hamas: Seruan Keagamaan Jangan Digunakan Untuk Permusuhan

Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf menyerukan gencatan senjata dengan Israel dan Palestina serta meminta semua pihak untuk berhenti menggunakan seruan agama untuk memupuk permusuhan-TVNU-

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyerukan dihentikannya pertempuran antara Israel dan Hamas yang terus berkobar sejak Sabtu, 9 Oktober 2023. 

Pertempuran antara pasukan militer Israel Defense Forces (IDF) dan milisi dari Hamas telah menelan lebih dari 1000 korban jiwa.

Pada Selasa, 3 Oktober 2023, catatan hari ketiga pertempuran telah menelan korban 900 orang warga Israel. Sementara itu, 560 warga sipil di Jalur Gaza juga telah dinyatakan tewas akibat serangan balasan IDF. 

PBNU mengeluarkan seruan pernyataan sikap pada Senin malam, 9 Oktober 2023. Pernyataan itu ditandatangani Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf dan Sekjen H. Saifullah Yusuf. 

BACA JUGA:Seribu Nyawa dalam Dua Hari, Dunia Serukan Perdamaian Palestina-Israel

Seruan ini disampaikan terkait dengan jatuhnya ratusan korban warga sipil, imbas dari serangan dari kedua belah pihak “Hentikan kekerasan di wilayah keduanya,” ujar Gus Yahya, Senin, 9 Oktober 2023.

Gus Yahya, yang selama ini aktif dalam kampanye perdamaian global, juga mengajak seluruh pihak terkait dan masyarakat internasional agar bertindak dengan langkah tepat dan menentukan. 

Ia mendorong agar langkah tersebut dapat mencapai penyelesaian yang adil antara Palestina dan Israel sesuai hukum internasional. 

“Masyarakat internasional harus bertindak dengan langkah-langkah yang lebih tegas (decisive,Redd) menuju penyelesaian yang adil atas masalah Israel dan Palestina sesuai hukum dan kesepakatan-kesepakatan internasional yang ada,” jelas Gus Yahya.

BACA JUGA:Rusia Angkat Bicara soal Perang Israel-Hamas: Negara untuk Palestina Adalah Solusi yang Paling Masuk Akal

Ulama yang aktif mendorong agama menjadi solusi konflik global tersebut juga menyerukan Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB untuk tidak menggunakan Hak Veto hanya demi membela salah satu pihak.

“Keadilan dan kemanusiaan harus dijadikan landasan sikap yang absolut,” kata pria yang pernah menjadi pembicara di forum American Jewish Community (AJC) di Israel pada tahun 2018 lalu ini. 

Gus Yahya kemudian menekankan kepada masyarakat luas agar identitas dan seruan-seruan agama jangan terus digunakan untuk memupuk dan mengembangkan permusuhan.

“Inspirasi agama tentang rahmah dan keadilan universal harus dikedepankan untuk menggulirkan upaya resolusi konflik di semua tingkatan, baik di tingkat struktur politik maupun di tingkat komunitas,” tutur Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Rembang itu.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: