Israel Memutus Aliran Listrik dan Air, Erdogan Sebut Serangan Pembalasan Israel Sebagai Pembantaian
Presiden Türkiye Recep Tayyip Erdogan sebut serangan pembalasan Israel ke Gaza adalah pembantaian. Ia mengkritik keputusan Israel untuk memutus suplai air dan listrik ke Gaza-Brendan McDermid-Reuters
HARIAN DISWAY - Presiden Türkiye Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa serangan pembalasan Israel kepada kelompok militan Hamas dari Palestina adalah respons yang tidak proporsional dan disebut sebagai “pembantaian”.
“Mencegah orang memenuhi kebutuhan paling mendasar mereka dan mengebom perumahan di mana warga sipil tinggal – singkatnya, melakukan konflik dengan menggunakan segala cara yang memalukan – bukanlah perang, ini adalah pembantaian,” kata Presiden Erdogan, dilansir dari Reuters pada Kamis, 12 Oktober 2023.
Lebih lanjut, Erdogan mengkritik Israel atas pemberlakuan blokade total dan pemutusan kebutuhan dasar manusia ke Gaza sebagai respons dari serangan kejutan Hamas ke Israel.
BACA JUGA:Menhan Israel Perintahkan Blokade Total Jalur Gaza, Listrik dan Air Akan Diputus!
“Mereka menghentikan pasokan air dan listrik ke Gaza. Dimana hak asasi manusianya? Ini bertentangan dengan deklarasi universal hak asasi manusia,” kata Pria kelahiran Rize, Turkiye ini.
Dalam suatu pembicaraan melalui Partai AK yang berkuasa di parlemen, Erdogan menyampaikan bahwa perang juga memiliki moralitas. Namun, peperangan yang terjadi akhir-akhir ini telah sangat melanggar moralitas.
Presiden Türkiye ini memperingatkan negara lain untuk tidak “secara membabi buta” memihak satu pihak atas serangan yang “tidak memiliki landasan etika” ini. Dia juga menekankan untuk tidak membiarkan permasalahan ini agar tidak menimbulkan permasalahan baru yang lebih kejam.
“Kami menyerukan kepada negara-negara di Amerika, Eropa, dan kawasan lain untuk mengambil posisi di antara pihak-pihak yang adil berdasarkan keseimbangan kemanusiaan,” katanya.
BACA JUGA:Buntut Perang Israel vs Hamas, Platform Medsos X Kebanjiran Berita Hoax
“Setiap orang harus menahan diri dari tindakan yang sepenuhnya akan menghukum rakyat Palestina, seperti memblokir bantuan kemanusiaan,” imbuh pendiri partai AKP Turkiye ini.
Meskipun tidak secara terbuka menyalahkan Israel, Türkiye mengatakan bahwa serangan Hamas ke Israel ini adalah akibat ketidakadilan bertahun-tahun yang diperoleh Palestina.
Untuk itu, satu-satunya jalan menuju perdamaian adalah pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
Turkiye Siap Menjadi Mediator
Sejak adanya serangan kejutan yang dilakukan kelompok militan Hamas ke Israel pada Sabtu, 7 Oktober 2023, Türkiye siap menjadi mediator dalam meredakan situasi konflik Israel-Palestina.
Namun pada Selasa, 10 Oktober 2023, Presiden Erdogan memperbarui tawarannya sebagai mediator untuk tidak hanya meredakan situasi konflik, tetapi menghentikan konflik antara Israel dan Palestina.
“Saya sedang melakukan pembicaraan dengan para pemimpin regional dan pemimpin dari negara lain dan mencoba mencari cara bagaimana kita dapat melakukan mediasi dan bagaimana kita dapat menghentikan perang ini,” kata Erdogan dalam konferensi pers bersama dengan Kanselir Austria Karl Nehammer di Ankara.
“Saya kira (konflik) ini tidak akan berhenti dalam satu atau dua minggu. Itu sebabnya kami terus melanjutkan upaya perdamaian,” ujarnya.
BACA JUGA:Buntut Perang Israel vs Hamas, Platform Medsos X Kebanjiran Berita Hoax
Anggota Hamas dalam Parlemen Türkiye
Ketika Amerika Serikat dan Uni Eropa memandang Hamas sebagai teroris, justru hal itu sebaliknya bagi Türkiye. Negara tersebut tidak menganggap Hamas sebagai teroris.
Pada Rabu, 11 Oktober 2023, anggota HUDAPAR, sebuah partai politik Islam yang bersekutu dengan Partai AKP Erdogan, bertemu dengan pejabat senior Hamas Bassem Naim dan mengadakan konferensi pers di parlemen bersamanya.
Sekretaris Jenderal HUDAPAR Sahzade Demir mengatakan bahwa Naim datang untuk menceritakan “kekejaman Zionis” kepada para politisi. Naim menambahkan bahwa Israel telah menyatakan perang terhadap Islam dan nilai-nilainya.
Dia juga mengecam “sikap pasif” negara-negara Muslim terhadap kekerasan sehingga dianggap “memalukan” dan mendesak parlemen Türkiye untuk mengutuk Israel pada sesi khusus pada hari Kamis.
Demir juga menyerukan dukungan untuk rapat umum, yang dijuluki “Banjir Jumat” mengacu pada serangan “Banjir Aqsa” Hamas terhadap Israel, yang akan diadakan di Istanbul pada hari Jumat mendatang.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reuters