Survei, Sure Pay, Share Pay

Survei, Sure Pay, Share Pay

Ilustrasi survei, sure pay, dan share pay -Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Apa yang disebut Rizal Ramli itu juga ada dalam praktik beberapa lembaga survei itu. Survei pun menjadi sure pay

Hasil survei sangat menggiring opini publik. Pasangan yang selalu berada di urutan teratas akan dipersepsikan sebagai calon kuat. Calon pasti menang. Dengan demikian, itu sangat memengaruhi pemilih untuk ikut dalam ”arus besar”.  

Calon yang selalu berada di nomor buncit cenderung mendapat opini negatif. Mereka akan terstigma sebagai calon lemah. Dalam konteks tertentu, mereka bisa tidak diperhitungkan pemilih.

Dan, sudah menjadi rahasia umum, ada lembaga survei (tidak semua) yang dicurigai melakukan survei berkelamin sure pay. Mereka selalu memberikan skor tertinggi untuk bohirnya.

Hasil survei abal-abal itu kemudian di-share ke publik lewat berbagai media. Karena itu, perlu ditambah istilah share pay, yakni adanya beberapa lembaga media (tidak semua media) yang mendengungkan terus-menerus hasil sure pay.

Biasanya sindikat share pay itu melengkapi hasil survei tersebut dengan wawancara tokoh atau akademisi tertentu. Itu dilakukan agar makin memberikan legitimasi terhadap sure pay sebagai survei. 

Kembali ke LSI Denny JA vs Nasdem Sumut. Apakah Denny JA akan bersedia buka-bukaan sampel surveinya dan asal dananya? Atau, pihak Nasdem melakukan survei bandingan? Kita tunggu saja. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: