Lulusan Rendah Hati, Tapi Bukan Rendah Diri

Lulusan Rendah Hati, Tapi Bukan Rendah Diri

Senat Dosen Universitas Airlangga yang kemarin menggelar upacara wisuda periode 234, 14-15 Oktober 2023.-Humas Unair untuk Harian Disway-

Universitas Airlangga tanggal 14 dan 15 Oktober 2023 mengelar upacara wisuda periode 234. Jumlah lulusan yang diwisuda selama dua hari terakhir sebanyak 2.747 orang. Jumlah lulusan dari FK sebanyak 75 orang, FKG hanya 7 orang, FH sebanyak 94 orang, FEB terbesar nomor dua, yakni sebanyak 445 orang, FF sebanyak 193 orang, FKH sebanyak 88 orang, FISIP sebanyak 222 orang, FST sebanyak 263 orang, Sekolah Pascasarjana sebanyak 70 oang, FKM sebanyak 235 orang, Fakultas Psikologi 48 orang, Fakultas Ilmu Budaya sebanyak 143, Fakultas Keperawatan sebanyak 107 orang,  Fakultas Perikanan dan Kelautan sebanyak 75 orang, SIKIA sebanyak 54 orang, dan Fakultas Vokasi sebanyak 628 lulusan -- menempati posisi fakultas dengan jumlah wisudawan terbanyak.

Diwisuda tentu menjadi moment yang menyenangkan sekaligus membanggakan bagi para lulusan. Lebih dari sekadar lulus kuliah, diwisuda di Perguruan Tinggi sepopuler Universitas Airlangga tentu  membanggakan. Sebagai PT yang menduduki ranking 345 versi QC di tingkat global, tentu merupakan almamater yang membanggakan bagi para lulusan. 

Di Asia, Universitas Airlangga menduduki ranking 67. Di tingkat nasional, versi Times Higher Education (THE), Universitas Airlangga menduduki ranking 2 –sebuah prestasi yang benar-benar luar biasa-. Bisa dibayangkan betapa membanggakan menjadi alumnus salah satu kampus terbaik di Indonesia seperti Universitas Airlangga.

Rendah Hati

Dalam sambutan Ketua Alumni Universitas Airlangga (IKA Airlangga) dinyatakan bahwa yang namanya alumni niscaya akan sukses membangun usaha, dan mampu tampil menjadi calon pemimpin regional maupun nasional. Bahkan di tingkat internasional jika merupakan lulusan kampus yang ternama seperti Universitas Airlangga. 

BACA JUGA:Bagong Suyanto Raih Peringkat 6 dari 100 Top Social Scientist

Dalam acara wisuda kali ini, wajar jika wajah para wisudawan tampak cerah dan bangga. Senyum bahagia senantiasa menghiasi wajah para wisudawan. Betapa tidak. Setelah susah-payah belajar, kini mereka semua tinggal memetik hasilnya. Lulus menjadi sarjana, pasca sarjana, atau lulus sebagai Doktor tentu tidak mudah.

Dalam sambutannya, Rektor Universitas Airlangga Prof. Dr. Muhammad Nasih mengimbau pada para lulusan agar mereka tidak pernah berhenti belajar. Kegiatan belajar adalah aktivitas sepanjang hayat. Setelah diwisuda bukan berarti kegiatan belajar telah selesai. Meski telah menjadi sarjana, perjuangan bukan berarti telah selesai.

Para wisudawan yang lulus dan kemudian masuk dalam dunia pasar kerja, mereka akan menghadapi tantangan yang nyata. Agar dapat terserap masuk dalam pasar kerja, tentu mereka harus berkontestasi. Bersaing dengan para sarjana lain untuk dapat diterima sebagai PNS, menjadi karyawan perusahaan besar, menjadi pengusaha sukses, atau menjadi apa pun yang dicita-citakan.

Rektor dalam sambutannya mengimbau agar para lulusan atau sarjana senantiasa bersikap rendah hati –bukan rendah diri. Seorang sarjana, menurut rektor dilarang kurang percaya diri. Kunci berkontestasi dalam pasar kerja yang kompetitif tak pelak adalah kepercayaan diri atau keyakinan yang kuat atas keilmuan dan keahlian yang dimiliki.

Sudah tentu yang namanya kesuksesan tidak jatuh dari langit begitu saja. Bukan berarti seorang sarjana pasti sukses tanpa kerja keras. Menjadi sarjana adalah sebuah proses tahap demi tahap yang harus dilalui dengan semangat. Menjadi lulusan yang berkualitas tidak mungkin dapat diraih hanya dengan berkuliah ala kadarnya. Menjadi lulusan dengan kualitas plus tentu membutuhkan kerja keras dan semangat belajar yang kuat. Kesuksesan tidak mungkin dapat diraih jika selama kuliah mahasiswa malas belajar dan tidak berbuat lebih. Dalam iklim persaingan pasar kerja yang makin ketat, niscaya lulusan-lulusan yang terbaiklah yang akan dapat meraih kesuksesan.

Kompetensi Lulusan 

Untuk dapat menjadi lulusan yang berkualitas tentu bukan semudah seperti membalik telapak tangan. Ini adalah hasil dari proses panjang dari mulai masuk kuliah hingga menempuh kuliah selama 4 tahun sebelum lulus. Sarjana yang berkualitas biasanya mereka lulus tepat waktu dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) yang tergolong tinggi. Bahkan, lulusan yang membanggakan biasanya IPK-nya terkategori cumlaude atau dengan pujian. 

Mahasiswa yang lulus dengan IPK yang pas-pasan, niscaya lebih sulit bersaing dalam pasar kerja yang makin kompetitif. Hanya dengan tambahan kualifikasi kompetensi yang bisa diandalkan, seorang sarjana akan ada di barisan depan dalam iklim persaingan kerja di era sekarang. Dua hal yang perlu dipahami para mahasiswa dan lulusan agar mampu bersaing dalam pasar kerja adalah:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: