Kisah Hubungan Prabowo - Titiek Soeharto dan Kerusuhan 1998
Kebersamaan keluarga Soeharto dan Soemitro--@prabowo
BACA JUGA:Soal Relawan Projo Dukung Prabowo, Begini Respons PDIP
Keretakan kedua keluarga tersebut juga dikabarkan karena polemik politik. Sejak tahun 1995 ayah dari Ketua Umum Gerindra mengkritik berbagai kebijakan pembangunan milik Soeharto.
Biarpun besan, Soemitro tak sungkan untuk mengemukakan pendapat yang berseberangan. Ia bersikap bebas, bahkan suatu saat ayah dari Prabowo tersebut menerima H.R. Darasono yang di mana adalah lawan politik Soeharto.
Tiga tahun menjelang lengsernya Soeharto, Soemitro memberikan kritik tajam mengenai kebocoran 30 persen dana pembangunan.
Hingga akhirnya pada 21 Mei 1998 rezim Soeharto lengser. Keluarga Cendana marah terhadap Prabowo karena membiarkan mahasiswa mengambil alih gedung MPR.
BACA JUGA:Relawan Jokowi Projo Resmi Dukung Prabowo, Ada Nama Ini di Baliknya
Prabowo difitnah turut berkonspirasi dalam penggulingan Soeharto. Tutut Soeharto yang merupakan putri pertama Soeharto, disebut marah-marah ketika peristiwa tersebut pecah.
“Kamu ke mana saja dan mengapa membiarkan mahasiswa menduduki MPR?” ujar Tutut.
Setelah peristiwa kelam tersebut terjadi tak berapa lama Prabowo dicopot dari Pangkostrad dan di pindah tugaskan ke Bandung.
Dewan Kehormatan Perwira (DKP) mengadili Prabowo dengan membebas tugaskan dalam dunia militer. Prabowo mengakhiri karir militernya setelah pengabdian selama 28 tahun.
Tahun 1998 merupakan tahun penuh luka bagi Prabowo di tahun itu pula ia berpisah dengan istrinya.
Meskipun tidak diketahui pasti alasan mereka berpisah namun beberapa hal seperti pandangan politik dan kepercayaan menjadi awal kerenggangan.
Dari pernikahan tersebut Prabowo dikaruniai oleh seorang anak laki-laki Didit Hadiprasetyo.
(Kamal Fasya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: