Beauty for Better Life by L'oreal Gelar Event Graduation sekaligus Unjuk Karya dalam Tema Beauty Halloween
Para siswi batch 5 yang graduation dan batch 6 yang unjuk dari sekolah make-up Beauty for Better Life (BFBL) by L'oreal Surabaya foto bersama usai acara yang digelar di Royal Plaza, pada 18 Oktober 2023. -Muchamad Ma'ruf Zaky-
SURABAYA, HARIAN DISWAY – Sekolah make-up Beauty for Better Life (BFBL) by L’oreal Surabaya menggelar event graduation sekaligus unjuk karya pada Rabu, 18 Oktober 2023, di Royal Plaza Surabaya.
Tahun ini, sekolah tersebut mengusung tema Beauty of Halloween. “Yang terlibat siswa batch 5 yang menempuh syarat kelulusan serta siswa batch 6 yang unjuk karya,” ungkap Ni Komang Wulan, salah satu panitia acara.
Bekerja sama dengan Yayasan Spektra, para siswa batch 5 menampilkan karya individu sebagai prasyarat graduation. Seperti Miranti Vridiana Sari yang mengusung dua karya. “Saya mengambil dua sisi. Sisi baik dan sisi buruk. Diperagakan dua modelnya,” ungkapnya.
Nasya Putri Risdyantari, model yang menggambarkan sisi baik, mengenakan gaun putih. Tampak di bagian kepalanya diberi hiasan bunga dan pernak-pernik. Karya Miranti Vridiana Sari ini tampil dalam unjuk karya Beauty for Better Life (BFBL) by L'oreal. -Muchamad Ma'ruf Zaky-
BACA JUGA: Glow in The Dark, Tunik Putri Batik Fosfor Suguhkan Busana Haloween Futuristik
Nasya Putri Risdyantari, model yang menggambarkan sisi baik, mengenakan gaun putih. Bagian kepala diberi hiasan bunga dan pernak-pernik.
Sedangkan pada wajahnya, diberi teknik make-up semburan-semburan hijau. "Saya meletakkan aksesori bintang-bintang di wajahnya. Supaya terlihat lebih bercahaya," ujarnya.
Untuk sisi buruk, dikenakan oleh model Fitani Wardha Machfido. Warnanya hitam dengan sentuhan seperti jubah ornamentik di beberapa sisinya. Make-up-nya tegas, hitam, lipstiknya berwarna sama.
Jika Nasya bergaya Eropa, busana hitam Fitani dipercantik dengan aksesori kepala penari Bali. "Kesan seram ada, kesan tradisional dan artistiknya juga ada," ujar make-up artist 30 tahun itu.
Sedangkan para siswa batch 6 yang unjuk karya dibagi menjadi enam kelompok tematik. Yakni Banyuwangi, Papua, Kalimantan, Bandung, Ponorogo, Bali. "Setiap kelompok mengeksplorasi tema daerah yang kami tentukan. Baik busana maupun make-up," ungkap Nurhayati, panitia.
Dari enam kelompok tersebut, terpilih tiga besar yang dihasilkan dari voting para pengunjung. Yakni kelompok Banyuwangi (juara 1), Ponorogo (juara 2), dan Bandung (juara 3).
Kelompok Bandung yang meraih juara 3 mengeksplorasi kekayaan Kota Bandung. Yulanda Aulia Damayanti, model, mengenakan paduan antara busana tradisi dan aksen bunga-bunga.
Model dari tim Bandung yang meraih juara 3 dalam acara yang digelar oleh Beauty for Better Life (BFBL) by L'oreal bertema Beauty of Halloween di Royal Plaza Surabaya pada 18 Oktober 2023. -Muchamad Ma'ruf Zaky-
"Kami memilih perpaduan antara busana seni tari merak asal Bandung dan sebutan Bandung sebagai Kota Kembang," ujar Afifah Efendi, salah seorang anggota tim Bandung. "Merak dan bunga. Menjadi tema besar Merak Berbunga," sahut Arincha Furivianty, anggota.
Untuk make-up, mereka menonjolkan mata model. Menggunakan warna paduan berani antara biru-hijau-merah pada kelopaknya. "Metodenya face painting. Jadi terlihat lebih jelas," ungkap Afifah.
BACA JUGA: Meriahkan HUT RI Ke-78, Mercure Surabaya Grand Mirama Tampilkan Busana Adat
Untuk busana, seluruhnya mereka membuat sendiri dalam waktu satu minggu. "Kami diberi waktu dua minggu. Fokus kerjanya satu minggu itu," ungkap Cahyani, salah seorang tim Bandung.
"Lebih pada keberanian warna make-up, karena memang kami sekolah make up. Batch 6 ini sudah berjalan 1 bulan. Dalam event ini kami mencoba berani main tabrak warna," ujar Arincha.
Kelompok Ponorogo yang menjadi juara 2 mengambil tema tradisi reog Ponorogo. Mereka memasang kostum ganongan pada bagian bawah busana modelnya, Adellia.
Tim Ponorogo yang menjadi juara dua dalam unjuk karya yang digelar Beauty for Better Life (BFBL) by L'oreal di Royal Plaza, pada 18 Oktober 2023. -Muchamad Ma'ruf Zaky-
Kemudian bagian tengah ditambahkan aksen lekukan dengan bentuk seperti bulu harimau. "Untuk make-up-nya, kami ada dua sisi yang ditonjolkan. Yakni sisi seram ala Halloween dan sisi beauty," ungkap Chaterine Yulia, salah seorang anggota tim Ponorogo.
Bagian wajah Adellia sebelah kanan dilukis menggunakan face painting menyerupai wajah harimau. Sedangkan sebelah kiri diberi blush on merah dengan aksen garis tipis.
"Highlight-nya garis ini. Menambah kesan cantik sekaligus artistik," kata Enik Sisweni, salah seorang anggota tim Ponorogo, sembari menunjuk bagian garis di bawah mata itu.
Sedangkan tim Banyuwangi mengeksplorasi tari gandrung. "Khususnya dalam hal busana. Kami modifikasi dengan penambahan-penambahan tertentu," ungkap Savina Triliantiyas, anggota tim Banyuwangi.
Model yang mengenakan busana itu Shelvia Julsen Poo, menunjukkan selendangnya yang terdiri dari dua bagian. Satu warna hijau, satu lagi merah. "Kalau tari gandrung, selendangnya hanya satu. Ini ditambahkan jadi dua. Begitu pula dengan make-up-nya," ujarnya.
Penampilan tim Banyuwangi yang mengeksplorasi tari gandrung dengan sentuhan modifikasi. Karya yang digunakan oleh model Shelvia Julsen Poo ini meraih juara 1 dalam acara yang digelar oleh Beauty for Better Life (BFBL) by L'oreal di Royal Plaza. -Muchamad Ma'ruf Zaky-
Untuk make-up, Balqis Bella Andjani, salah seorang anggota tim menerangkan sisi face painting pada mata model. "Kami memadukan warna hijau dan kuning. Begitu pula pernak-perniknya," ujarnya.
Warna hijau dan kuning itu menambah kesan glamor serta tegas berkharisma. "Kalau make-up tari gandrung yang asli cenderung bold. Menggunakan eye shadow saja. Kami tambahkan beberapa bagian," ungkapnya.
Pun menguatkan unsur magis. Make-up panggung yang meng-highlight bagian pipi dengan pemberian blush on yang merah merona. "Jika dilihat dari jauh masih tetap tampak. Tidak tertutup oleh busananya," ujar Elsa Septia Herlina, salah seorang anggota tim Banyuwangi.
Beauty for Better Life by L’oreal merupakan sekolah make-up gratis untuk siswa-siswi terpilih. Mereka melakukan studi selama dua bulan. Pada bulan pertama, wajib unjuk karya. Bulan kedua, graduation. Seperti yang digelar hari itu. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: