Belt Road Initiative Perkuat Sinergi RI-Tiongkok Selama 10 Tahun

Belt Road Initiative Perkuat Sinergi RI-Tiongkok  Selama 10 Tahun

Penumpang kereta cepat Jakarta-Bandung, Whoosh-CRRC-

HARIAN DISWAY - Dalam dunia hubungan internasional, hubungan serta kerja sama antar berbagai negara merupakan hal yang penting dalam mendorong pembangunan dan kemakmuran bersama. Indonesia dan Tiongkok merupakan dua negara yang memiliki hubungan yang erat.

Hubungan antara kedua negara ini sudah berlangsung sejak dahulu kala melalui perdagangan, budaya, agama, dan lainnya. Dukungan dari Tiongkok yang berperan besar bagi kemajuan pembangunan berbagai sektor di Indonesia pun semakin mempererat persahabatan antara kedua negara ini.

Salah satu dari bentuk kerja sama yang krusial antara Indonesia dengan Tiongkok adalah kerja sama di sektor ekonomi. Salah satu contoh dari proyek kerja sama tersebut adalah Belt and Road Initiative (BRI).

Tahun ini, Inisiatif Jalur Sutra atau yang lebih sering dikenal sebagai Belt and Road Initiative (BRI) telah memasuki tahun ke-10 sejak diinisiasikan oleh Tiongkok.

Pada tahun 2013, Tiongkok mulai membentuk BRI ini dengan keinginan untuk mengintegrasikan perekonomian di Asia, Afrika, dan Eropa sebagai sebuah kesatuan untuk mendukung pembangunan internasional dengan menjadikan Tiongkok sebagai pusat dari hubungan ekonomi ini.

Sejak awal, BRI ini akan menjadi peluang bagi Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di negaranya. Indonesia berkesempatan meningkatkan ekspor dengan negara mitra BRI.

Juga menambah peluang lapangan pekerjaan, dan juga menghasilkan barang bermutu tinggi dengan adanya pembangunan pabrik yang menjadi bagian dari investasi Tiongkok melalui BRI.

Di bawah kerangka kerja BRI, Indonesia pun juga telah berhasil menjalankan berbagai proyek besar seperti berbagai pembangunan infrastruktur mulai dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung, jalan bebas hambatan, pelabuhan, jembatan, pembangkit listrik, dan lain sebagainya.

Keberhasilan BRI pun bisa dilihat dalam kerja sama ekonomi antara Indonesia dengan Tiongkok yang meningkat dengan signifikan.

Selama pelaksanaannya, BRI juga memberi pengaruh dalam kerja sama ekonomi antara Indoensia dan Tiongkok dengan meningkatkan kerja sama di sektor perdagangan, energi, dan pariwisata.

Di sektor energi, dengan investasi miliaran dollar yang diberikan oleh Tiongkok untuk pembangunan fasilitas pembangkit listrik. Dari akses listrik ini pula, ekonomi Indonesia meningkat dikarenakan adanya listrik yang murah dan tersedia banyak bagi berbagai perusahaan.

Terakhir, keberadaan BRI pun juga memiliki efek yang signifikan bagi sektor pariwisata. 

Bahwa berbagai proyek dari BRI ini nantinya akan berkontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia pasca pandemi COVID-19. pun juga berpendapat bahwa BRI telah menjadi sumber kekuatan untuk mendorong perluasan kerja sama antarnegara di Indonesia demi perdamaian, keamanan, kemakmuran, serta pembangunan berkelanjutan.

Setelah berjalan 10 tahun, BRI tidak hanya sangat menguntungkan bagi Indonesia, namun juga telah berefek positif bagi negara-negara di Asia Tenggara atau ASEAN lainnya serta negara partisipan lainnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: