Akibat Polusi Udara, Kasus ISPA Balita Jatim Tembus 45 Ribu

Akibat Polusi Udara, Kasus ISPA Balita Jatim Tembus 45 Ribu

Asap kendaraan dan cuaca panas yang ekstrem membuat angka ISPA di Jawa Timur sangat tinggi.-Boy Slamet-

SURABAYA, HARIAN DISWAY- Ternyata, kasus infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) pada balita sudah tembus 45.041 kasus. Jumlah ini terhitung sejak Januari hingga September 2023. Setara dengan 32,03 persen dari batas estimasi kasus pneumonia sebanyak 140.578 balita.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur Erwin Astha Triyono mengatakan, ISPA atau Pneumonia ini disebabkan oleh bakteri, virus, bahkan jamur yang bertebaran di udara. "Ini dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang dapat menyebabkan penurunan imunitas terhadap bayi," katanya, Senin, 23 Oktober 2023.

Faktor lingkungan itu dipengaruhi oleh berbagai hal. Mulai dari polusi udara, kepadatan anggota keluarga dalam rumah, kebiasaan merokok di dalam rumah, dan rumah yang kotor.

Untuk menghindarinya, kata Erwin, jauhkan bayi dari penderita batuk. Juga harus melengkapi imunisasi, memberikan ASI eksklusif sampai usia 6 bulan, dan makanan cukup gizi dan seimbang.

BACA JUGA:Perspektif Baru TNI dalam Menghadapi Ancaman Perang Ekologis

BACA JUGA:MY Wajib Tahu! 21 Fakta Unik Ningning Aespa yang Berulang Tahun ke-21 Hari Ini

Kini, Dinkes Jatim terus mencegah penyakit pneumonia yang menjangkit balita agar tidak meluas. Antara lain melakukan pertemuan online tatalaksana kasus pneumonia bagi klinisi dan pengelola program ISPA.

Kemudian juga validasi data secara online dengan pengelola program pengendalian (P2) ISPA. Membuat umpan balik kasus pneumonia kepada kabupaten/kota secara berkala.

“Lalu melakukan bimbingan teknis dan koordinasi dengan lintas program, promosi kesehatan terkait PHBS dengan seksi kesehatan, dan berkoordinasi dengan Penyehatan Lingkungan terkait rumah sehat,” ujar Erwin.

Meski jumlah balita di Jatim yang terjangkit pneumonia mencapai 45 ribu, namun Erwin menyebut jumlah kasus ini mengalami penurunan dibanding tahun lalu. Yakni tembus 92.118 balita dengan kematian 13 balita. 

BACA JUGA:Nyamar Ojol, Anggota Polres Bangkalan Bekuk Pengedar Narkoba

BACA JUGA:Tersangka Pembunuh di Ciamis, Jawa Barat, Ini Berdrama

Sementara itu, balita di Surabaya juga rentan terjangkit Pneumonia. Sejak Januari hingga Juli, misalnya, sudah mencapai 6.301 kasus. Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu pun masih relatif sama. Yakni masih di angka 6.890 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Nanik Sukristina mengatakan, pemkot memfasilitasi vaksinasi pneumonia melalui imunisasi PCV gratis di puskesmas. Dia pun mengimbau kepada masyarakat supaya selalu memenuhi kebutuhan gizi balita dan anak-anak. "Juga harus menerapkan pola hidup bersih dan sehat dalam kegiatan sehari-hari," tandasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: