Catatan Pameran Patung ReGenerasi di Galeri Semesta Jakarta: Menjelajah Berbagai Konteks

Catatan Pameran Patung ReGenerasi di Galeri Semesta Jakarta: Menjelajah Berbagai Konteks

Suasana Galeri Semesta di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, tempat pameran ReGenerasi digelar oleh API Jakarta. -YSH-

Kalaupun ada sosok, adalah sketsa dengan irama garis tembus pandang yang mengisyaratkan figur yang merentangkan tangan dengan bagian kaki yang tidak diperjelas. Tidak kelihatan paku yang menancap di kedua telapak tangan dan telapak kaki. 

Tidak kelihatan ekspresi wajah lengkap dengan detail indera mata hidung dan mulut. Tapi kita dapat merasakan bahwa itu sosok yang tersalib. Karya Arsono ini mengambil sumber dari Alquran, Surat Maryam, 19: 30-36.

Secara visual sangat berbeda dengan patung-patung Yesus. Tiga dimensional yang "memanusia" berbasis Kitab Injil dan iman Kristiani.

Medium logam juga dipakai oleh pematung Yana W Sucipto untuk membuat patung surealis bertajuk Lady Worker Trilogia dengan menambahkan medium polyresin.
Untuk membuat patung berjudul Lady Worker Trilogia (2023) Yana W.Sucipto mengggunakan medium logam dan polyresin. -YSH-

Beberapa penonton melihat karya ini sempat tertawa karena "lucu". Namun, di ujung tawa itu, kemudian mereka cemberut. 

Sebab di depan matanya, tiga perempuan berkaki manusia dan bertubuh perkakas catut (Jawa = tang) merupakan sebuah jeritan estetik. Bagaimana harga diri perempuan di hadapan industri. Kesetiaan sebagai "perempuan catut".

Semua berkaki kekar kemudian kurus dan akhirnya tinggal tulang belulang harus tetap setia menjadi alat produksi. Terlalu! Sebagaimana kata Rhoma Irama.

Meski perempuan, pematung yang satu ini menolak menjadi alat produksi. Ia memilih menjadi diri sendiri meskipun sesakit apa pun. Saat pandemi Covid-19 yang lalu, ia sempat terserang pneumonia dan rubella.
Ketika menderita sakit rubella atau campak Jerman, Cyca Leonita malah punya ide untuk membuat patung Cyca's Playground (2023). -YSH-

Pada saat serangan itu datang dia sampai kesulitan bernapas sehingga seringkali menggunakan bahasa isyarat tangan secara spontan.

Ketika menderita sakit rubella atau campak Jerman, sendi-sendi tangannya hingga "layu". Tapi dalam pandangan matanya justru melihat (seperti) langit biru bertaburan awan putih.

Dari sanalah ia mendapatkan ide untuk patung-patungnya yang surealistik. Di antaranya Cyca' Playground, 2023, terbuat dari bahan polyester resin dan epoxy clay. Dengannya dia mengekplorasi jemari bermata dan langit biru berawan putih. 

Cyca Leonita sebagai pematung milenial, lulusan seni murni IKJ, kini mendapat amanah memimpin API Jakarta, 2023-2027. 

Setelah mengamati karya-karya yang ditampilkan, pameran ReGenerasi ini, menurut saya, merupakan debut pameran bersama pertama yang menjelajah berbagai konteks. (Oleh Yusuf Susilo Hartono: Wartawan senior, perupa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: