Catatan Pameran Patung ReGenerasi di Galeri Semesta Jakarta: Menjelajah Berbagai Konteks

Catatan Pameran Patung ReGenerasi di Galeri Semesta Jakarta: Menjelajah Berbagai Konteks

Suasana Galeri Semesta di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, tempat pameran ReGenerasi digelar oleh API Jakarta. -YSH-

HARIAN DISWAY - Di tengah kota metropolitan Jakarta yang “sumuk” oleh suhu politik pencalonan presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024, Galeri Semesta di Jakarta menggelar aneka ragam patung kontemporer sejak 21 Oktober-November 2023. 

Banyak karya yang menarik dalam pameran bertajuk ReGenerasi ini. Terutama konteks pesannya terkait dengan kehidupan berbangsa bernegara, sosial budaya, lingkungan, religiusitas, industri, dan lain-lain.

Ada karya para pematung alumni Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta (LPKJ), dan Insitut Kesenian Jakarta (IKJ), Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) Yogyakarta, Institut Teknologi Bandung (ITB), dan anggota Asosiasi Pematung Indonesia (API) Jakarta.

Dari karya-karya itu, tampak karya berjudul Hampar Harapan. Titel yang lembut untuk patung yang "keras" karya Yani Mariani Sastranegara, pematung senior. Karya barunya itu berbentuk batu hitam seperti telur raksasa.

Di atasnya tumbuh sebatang pohon dengan ranting dan daun-daun menatap langit dan akarnya mencengkeram kuat pada batu.
Sebentuk batu hitam seperti telur raksasa ini adalah karya terbaru Yani Mariani Sastranegara dengan judul Hampar Harapan (2023). -YSH-

Sedangkan akar-akar lain yang tersebar di sekelilingnya, meskipun masing mencengeram kuat pada batu, sudah tanpa pohon lagi. 

Di balik karya berukuran 45x35x27 cm, dari bahan plat tembaga dan polyresin itu terdapat ada harapan besar untuk kita semua. Tentang keberlanjutan hidup, kelestarian alam, dan menjaga nafsu dari kuasa dan tindakan memusnahkan.

Menjadi pohon sampai besar secara alamiah di negeri ini, sungguh bukan persoalan gampang. Di tengah mata gergaji gila di mana-mana.

Apalagi menjadi pohon paling besar yang amanah menjadi tempat berteduh siapa saja dari hujan, badai, dan terik matahari.  

Rasanya manusia kontemporer, patut belajar pada ilmu pohon agar semuanya berjalan alamiah tanpa dikarbit.

Patung luar ruang Agus Widodo berjudul Restu Abah. Terbuat dari bahan polyester resin dan besi dengan finishing perunggu berwarna kehijauan.
Patung Restu Abah (2023) karya Agus Widodo yang terbuat dari bahan polyester resin dan besi dengan finishing perunggu berwarna kehijauan. -YSH-

Gestur tangan dan ujung baju yang menjuntai ke tanah melebihi ukuran manusia, memberikan getar tersendiri. Seperti getar saat sungkem dan minta restu pada orang tua. Tentu saja pengalaman batin ini relatif.

Sebagai muslim, pematung senior Arsono menyuguhkan karya buatan tahun 2006 berjudul Isa Al-Masih. Patung berbentuk bulat dari bahan logam dengan diameter 60 cm berwarna hitam kecokelatan.
Arsono membawa karya lama tahun 2026 berjudul Isa Al-Masih. Tampak bagian tengahnya berupa lempengan tegak memanjang sebentuk huruf alif dan tidak menampakkan sosok manusia tiga dimensi. -YSH-

Bagian tengahnya berupa lempengan tegak memanjang sebentuk huruf alif dan tidak menampakkan sosok manusia tiga dimensi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: