Ribut dengan Eto’o, Menangis karena Mourinho

Ribut dengan Eto’o,  Menangis karena Mourinho

GELANDANG tersohor Kevin de Bruyne. Pemain timnas Belgia itu disebut-sebut sebagai superstar lini tengah Manchester City. Segalanya akan terasa lebih mudah bila bermain bersamanya. Umpan-umpan eksotisnya memanjakan orang yang main bersamanya.-getty image-

Samuel Eto’o sempat bertengkar hebat dengan Kevin de Bruyne saat masih di Chelsea. Sebaliknya, Jose Mourinho membuat Mohamed Salah menangis. Tidak tahunya sekarang dua pemain itu jadi superstar. Eks The Blues Chelsea John Terry dan John Obi Mikel mengungkapkan bagaimana mereka kehilangan dua superstar tersebut.

==========

HARIAN DISWAY - Kevin de Bruyne dan Mohamed Salah telah menjadi dua superstar Premier League dalam beberapa musim terakhir. Namun, kesuksesan mereka akan selalu membuat pihak-pihak yang berhubungan dengan Chelsea menyesali ”apa yang seharusnya terjadi”.

Keduanya sama-sama pernah bermain di Chelsea, tetapi sempat menikmati masa-masa yang sia-sia di Inggris sebelum menjadi superstar seperti sekarang di Manchester City dan Liverpool.

Legenda Chelsea John Terry dan John Obi Mikel mengungkap mengapa keduanya gagal mencapai prestasi di Stamford Bridge.

De Bruyne adalah jantung lini tengah City. Ia telah memenangkan 13 penghargaan jumbo sejak kedatangannya pada 2015, termasuk treble musim lalu. Standarnya di lapangan sangat tinggi. Namun, menurut Mikel, hal tersebut tidak selalu terjadi saat ia bersama The Blues, terutama saat berlatih.

Ia memberikan label kepada gelandang Belgia itu sebagai ”pelatih yang buruk” selama 18 bulan di London Barat . Tepatnya, Juli 2012 hingga Januari 2014. Mikel mengungkapkan bahwa pemain muda yang saat itu ”marah” bertengkar dengan rekan setimnya, Samuel Eto’o -yang membuat rekan setimnya, Samuel Eto’o, kesal pada standar rendahnya.

BACA JUGA:Derbi Manchester: MU Keok 0-3 dari City, Erling Haaland Makin Buas

”Saya pikir Kevin de Bruyne bukanlah pelatih terbaik saat itu,” katanya kepada Obi One Podcast. ”Ia adalah seseorang yang datang ke tempat latihan. Mungkin karena tidak banyak bermain, Kevin selalu menundukkan kepala. Ia  selalu marah dan merajuk. Ia seperti anak kecil yang datang ke taman bermain, tapi tidak ada yang mau bermain dengannya.”

”Saya ingat ketika Samuel Eto’o menyerangnya. Keduanya bertengkar hebat di tempat latihan. Gara-garanya, De Bruyne tidak memberikan umpan yang diinginkan Samuel Eto’o sehingga mereka bertengkar hebat. Lapangan,” sebut Mikel. 

Menariknya, saat De Bruyne pergi, Mohamed Salah justru datang. Faktanya, nasib pemain Mesir itu tidak jauh lebih baik. Salah hanya bermain sebentar. Ia hanya 18 bulan berseragam Chelsea sebelum dipinjamkan ke Fiorentina pada Februari 2015.

Salah sudah memenangkan enam penghargaan utama di Liverpool. Ia tidak membuat rekan setimnya marah seperti yang terjadi pada Kevin de Bruyne, tetapi Salah justru membuat marah manajer saat itu, Jose Mourinho. Kemarahan Mourinho itu membuat Salah menangis selama jeda pertandingan. 

”Mereka sangat tidak beruntung sehingga bosnya, Mourinho, kemudian tidak menahan satu pun. Jika Anda tidak melakukan pekerjaan Anda, tidak peduli siapa Anda, ia akan menyerang Anda.”

BACA JUGA:Liverpool Bidik Leroy Sane, Andai Mohamed Salah Pergi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: