Mengenal Copycat Suicide Behavior, Bunuh Diri Karena Meniru Orang Lain

Mengenal Copycat Suicide Behavior, Bunuh Diri Karena Meniru Orang Lain

MENGENAL copycat suicide behavior, ketika seseorang terinspirasi kasus bunuh diri. -Dids-Pexels

Orang yang berpotensi melakukan aksi itu sebagian besar disebabkan oleh depresi. Selain itu, ada juga faktor skizofrenia. Mereka mengalami halusinasi atau dihantui suara-suara yang menyuruh mengakhiri hidup.

Atau bisa jadi gangguan mental lain. Misalnya bipolar. Namun, 75 persen kasus bunuh diri disebabkan oleh depresi.

BACA JUGA: Dalam Surat Wasiatnya, Caroline Angelica sebut Teman Baiknya Kuat dan Pemberani


MENGNEAL copycat suicide behavior, ketika seseorang terinspirasi kasus bunuh diri. Foto: contoh pemberitaan bunuh diri yang eksplisit.--Guardian

Waspadai Depresi

Ada beberapa faktor penyebab depresi. Pertama, faktor internal. Seperti ketidakseimbangan neurotransmitter. Serotonin atau hormon bahagia yang terlalu rendah. Bisa juga disebabkan faktor genetik.

Lalu, ada faktor eksternal. Meliputi masalah yang tiba-tiba datang. Misalnya, berada dalam love hate relationship.

Hal itu mirip dengan yang terjadi pada mahasiswi FKH Unair. Dalam surat wasiatnya, dia menyebut sang ibu overprotective. Dia selalu dikekang hingga tidak bisa membuat keputusan sendiri.

Bisa juga saat kenyataan tak sesuai dengan harapan. Atau ketika kehilangan objek cinta. Beberapa hal itu dapat memicu stres dan depresi.

BACA JUGA: Caroline Angelica Menulis Surat yang untuk Pamannya, Sebut Kenyataan dan Dunia yang Kejam

BACA JUGA: Caroline Angelica Tinggalkan 2 Pucuk Surat Wasiat, Untuk Ibu, Paman, dan Teman-Temannya

Gejala Depresi


MENGENAL copycat suicide behavior, ketika seseorang terinspirasi kasus bunuh diri.-Andre Moura-Pexels

Terdapat tiga gejala depresi. Pertama, afek depresif. Orang tersebut cenderung emosional. Mudah sedih atau cemas. Mudah marah atau sensitif akan hal sepele. Jadi sering menangis atau merasa ragu.

Kedua, anhedonia. Ketika orang tersebut kehilangan minat dan kebahagiaan. Hal yang dulu disukai, kini terasa hambar dan tak lagi menyenangkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: