Bunuh Diri di Kalangan Mahasiswa Marak, Ini yang Bisa Kita Lakukan

Bunuh Diri di Kalangan Mahasiswa Marak, Ini yang Bisa Kita Lakukan

BUNUH diri di kalangan mahasiswa marak, ini yang bisa kita lakukan.-Teen Vogue-

BACA JUGA: Diduga Bunuh Diri, Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur AKBP Buddy A Towoliu Tewas Tertabrak Kereta Api Tegal Bahari

"Ibarat seseorang demam, berarti fisiknya sakit. Begitupun saat mengalami depresi. Namun, yang sakit bukanlah fisik, melainkan mentalnya. Masa orang demam karena kurang iman?," jelas dia.

Alih-alih menghakimi, kita semestinya mendalami kondisi teman yang mengalami depresi. Kita validasi perasaan mereka. Tunggu sampai mereka berani terbuka dan cerita. Lalu, ajak mereka melakukan kegiatan-kegiatan positif.

Secara tak langsung, hal-hal itu dapat membantu mereka. Bisa menjadi penyemangat dan penanda bahwa masih ada yang peduli pada mereka. Penanda bahwa mereka disayang dan dicintai. Bahwa mereka berharga.

BACA JUGA: Cegah Depresi, Sebuah Studi Bagikan Caranya Melalui 7 Kebiasaan Gaya Hidup Sehat

BACA JUGA: Suasana Hati Tak Baik, Hati-hati Hindari Depresi

"Kuncinya adalah bersabar menghadapi mereka. Kita enggak bisa memaksa seseorang yang mengalami depresi untuk cerita," kata dr Aimee.


BUNUH diri di kalangan mahasiswa marak, ini yang bisa kita lakukan.-Real Simple-

"Jangan pula adu nasib. Bisa jadi malah menjadi toxic positivity," lanjut dia. Aimee juga menyarankan untuk menonton tontonan yang bermanfaat. Bukan tontonan yang memicu munculnya pikiran-pikiran buruk.

"Karena, apa yang kita lihat, yang kita dengar, yang kita pikirkan, itu masuk ke alam bawah sadar kita," jelas dia.

BACA JUGA: 6 Manfaat Terapi Es yang Cocok Diterapkan oleh Penderita Kecemasan Berlebih hingga Depresi

"Harus banyak-banyak bergaul. Banyak orang yang merasa depresi itu karena kesepian. Mereka takut disakiti, sehingga memilih untuk menghindari orang-orang," tambah dia.

Sebagai penutup, dr Aimee berpesan, "Jadi, jangan menutup diri. Karena, hidup terlalu indah untuk kita habiskan sendirian."

Dia juga menyampaikan, bahwa tontonan yang mengangkat isu mental health atau kesehatan mental sebenarnya sangat bagus. Namun, semua kembali lagi pada penonton. (Sarah Adelia)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: