Konferensi dan Kongres Perempuan dan Generasi Muda Penjaga Hutan Se-Indonesia, Diskusikan Apa?

Konferensi dan Kongres Perempuan dan Generasi Muda Penjaga Hutan Se-Indonesia, Diskusikan Apa?

Potret Ketua Panitia juga Direktur PUPUK Surabaya Ike Sulistiowati saat menyampaikan laporan acara Konferensi dan Kongres Perempuan dan Generasi Muda Penjaga Hutan hari pertama pada 07 November 2023 di Premier Ballroom Hotel Santika Gubeng, Surabaya-M Ahkyar Shubekhi/HARIAN DISWAY-

SURABAYA, HARIAN DISWAY – Beragam pakaian adat daerah dikenakan dengan cantik oleh para peserta Konferensi dan Kongres Perempuan dan Generasi Muda Penjaga Hutan.  Tidak hanya Perempuan, untuk menjunjung kesetaraan gender acara kali ini juga melibatkan para pria.

Giat yang dipelopori oleh Gender Focal Point (GFP) ini mengusung tema Merawat Hutan, Memperkuat Kesetaraan, dan Menjaga Ketahanan Pangan Lokal.

“Kita (GFP) dan The Asia Foundation (TAF) bersinergi bersama untuk melakukan pelatihan dan peningkatan kapasitas generasi muda penjaga hutan untuk terlibat dalam menjaga ketahanan pangan, mengelola hutan dan lingkungan secara berkelanjutan,” jelas Direktur PUPUK Surabaya juga Ketua Panitia Ike Sulistiowati dalam sambutannya.

BACA JUGA: Peduli Lingkungan, Polres Ponorogo Tanam Ratusan Bibit Pohon 


Antusiasme peserta dari Provinsi Papua Selatan saat mengikuti rangkaian kegiatan Konferensi dan Kongres Perempuan dan Generasi Muda Penjaga Hutan-M Ahkyar Shubekhi/HARIAN DISWAY-

Berlangsung selama 4 hari mulai tanggal 7-10 November 2023. Talkshow, penandatanganan kerjasama antara pendamping Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS), diskusi tematik, coaching clinic, dan peluncuran aplikasi pembinaan PUSPA-Online, menjadi rangkaian acara pada hari pertama.

Para partisipan yang berasal dari 14 Provinsi dari seluruh Indonesia ini dikumpulkan dalam Premiere Ballroom Hotel Santika Gubeng, Surabaya. Diikuti 140 peserta yang terbagi menjadi 19 kelompok.

14 Provinsi tersebut adalah Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Bengkulu, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Aceh, Sumatera Barat, Riau, Papua, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Selatan, Jawa Tengah, dan Sulawesi Tenggara.

BACA JUGA: Berulang Tahun ke-78, Berikut Kontribusi TNI dalam Menjaga Keamanan 3 Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Indonesia


Potret Country Representative TAF Hana A Satriyo dalam sambutannya mengenai pentingnya peran generasi muda dalam turut menjaga hutan-M Ahkyar Shubekhi/HARIAN DISWAY-

Hana menjelaskan bahwa ada peningkatan jumlah partisipan provinsi dari konferensi dan kongres sebelumnya. “Agenda sebelumnya ada sekitar 12 Provinsi ya, sekarang naik menjadi 14,” ujarnya.

Dihadiri langsung oleh Gubernur Provinsi Bengkulu Rohidin Mersyah, Country Representative TAF Hana A Satriyo, dan hadir secara daring dari Google Indonesia Government Affairs Team Arianne Santoso.

BACA JUGA: Kongres PSSI Digelar 30 Mei di Bandung

Dimulai dengan keynote speaker secara daring dengan narasumber dari Deputi Menteri PPPA Kesetaraan Gender Kementerian PPPA Lenny N Rosalin. Dia memberikan materi mengenai bagaimana memperkuat kesetaraan dalam menjaga dan merawat hutan untuk ketahanan pangan lokal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: