Alur Penonton Piala Dunia U-17 Kacau, Sekjen PSSI: Kenapa Tidak Niru Panpel Persebaya?
Opening Ceremony Piala Dunia U-17 hanya berlangsung 7 menit di Stadion Gelora Bung Tomo, Jumat, 10 November 2023-Sahirol Layeli/Harian Disway-
HARIAN DISWAY - Pengaturan alur penonton Piala Dunia U-17 kacau. Terutama persoalan pemanfaatan shuttle bus yang membuat penonton malah kesulitan mencapai Gelora Bung Tomo, venue Piala Dunia U-17 di Surabaya.
PSSI pun angkat suara. Sekjen PSSI Yunus Nusi mengatakan, harusnya panpel meniru apa yang selama ini sudah dilakukan Persebaya ketika menggelar laga di kandangnya sendiri. Di GBT.
Yunus mengatakan, ia juga menjadi jujugan komplain soal pengaturan alur penonton Piala Dunia U-17.
Banyak teman-teman Yunus Nusi yang mengirimkan kabar soal kekacauan pengaturan alur penonton di GBT, saat dipakai sebagai pembukaan Piala Dunia U-17.
"Yang saya heran, kenapa tidak mencontoh apa yang selama ini sudah dilakukan teman-teman Persebaya?" tanya Yunus.
BACA JUGA:Jadwal Lengkap Piala Dunia U-17 hingga 15 November 2023
Menurut Yunus, harusnya apa yang selama ini sudah dilakukan panpel Persebaya dituru. Sebab Persebaya sudah beberapa kali lancar menggelar pertandingan dengan jumlah penonton yang sangat besar.
"Saya pernah nonton di GBT. Stadion penuh 65 ribu penonton. Di luar stadion juga membludak, tapi ya biasa-biasa saja," kata Yunus.
Menurut Yunus, apa yang sudah dilakukan Persebaya menunjukkan tidak ada masalah jika pengaturan alur penonton dilakukan dengan benar. Meskipun massa yang datang dan pulang dalam jumlah besar.
BACA JUGA:Tonton Laga Timnas di Piala Dunia U-17, Suporter Luar Kota Manfaatkan Bus Gratis Menuju Stadion GBT
Ia ingat betul, bagaimana pengaturan massa tidak ada masalah ketika Persebaya menggelar laga big match, seperti lawan Persib Bandung maupun Arema FC.
"Saat itu tidak terjadi seperti yang kita alami di pembukaan Piala Dunia U-17 kemarin," katanya.
Menurut Yunus, kalau untuk kenyamanan VVIP, harusnya prioritasnya membuat flow untuk mengakomodir kepentingan VVIP. Bukan harus mengorbankan keseluruan suporter dengan harus atau dipaksa naik shuttle bus.
Ia risau dengan kegagalan pengelolaan flow penonton di pembukaan Piala Dunia U-17. Jika hal itu masih terjadi, penonton bisa kapok untuk menyaksikan perhelatan Piala Dunia. Apalagi ini levelnya Piala Dunia U-17.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: