Nonton Timnas di Piala Dunia U-17: Pengalaman Telantar dan Berebut Bus di Stadion GBT Sepulang Pertandingan

Nonton Timnas di Piala Dunia U-17: Pengalaman Telantar dan Berebut Bus di Stadion GBT Sepulang Pertandingan

Ribuan suporter telantar di pelataran stadion GBT usai laga Timnas Indonesia Vs Ekuador di Piala Dunia U-17, Jumat malam, 10 November 2023-Mohamad Nur Khotib-

SURABAYA, HARIAN DISWAY– Timnas Indonesia akan melakoni laga kedua di Piala Dunia U-17. Garuda Muda besutan Bima Sakti itu berebut poin kemenangan dengan Timnas Panama pukul 19.00 malam nanti di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT).

Jadwalnya persis dengan laga pembuka melawan Ekuador pada Jumat malam, 10 November 2023. Tribun hampir penuh. Diperkirakan mencapai 50 ribu.

BACA JUGA:Alur Penonton Piala Dunia U-17 Kacau, Sekjen PSSI: Kenapa Tidak Niru Panpel Persebaya?

BACA JUGA:Kecerdikan Bima Sakti di Piala Dunia U-17, Tahan Runner Up Copa America 2023 Ekuador

Apabila laga versus Panama juga menyedot antusias yang sama, maka ada sejumlah PR yang harus segera diatasi oleh penyelenggara. Yakni soal mobilitas kepulangan suporter. 

Jangan sampai kejadian Jumat malam itu terulang lagi. Begitu peluit akhir pertandingan berbunyi, ribuan suporter berangsur keluar stadion. Amat tertib. Tak ada kendala apapun.

Tetapi, orang-orang tak menyangka harus antre bus sedemikian rupa. Bahkan cenderung berebut demi bisa pulang secepatnya. Mereka diangkut dari Stadion GBT menuju titik awal penumpang naik.

BACA JUGA:Aksi Unik Penggembala Kambing Dukung Garuda Muda di Piala Dunia U-17

BACA JUGA:Piala Dunia U-17: Lawan Iran, Brazil Optimistis Kalahkan Sang Juara Bertahan


Suporter Timnas Indonesia yang berangkat dari titik shuttle bus Terminal Osowilanngun pada Jumat siang, 10 November 2023-Mohamad Nur Khotib-

Ya, Pemkot Surabaya menyediakan enam titik shuttle bus Piala Dunia U-17. Yakni di Balai Kota Surabaya, Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ), Tambak Osowilangun, Ciputra World, Terminal Benowo, dan PKB Tandes. 

Waktu tunggu bus itu pun lebih dari sejam. Ribuan suporter telantar dan berkerumun di pelataran depan stadion. Lampu penerangan juga  tak maksimal. 

Petugas tampak kewalahan. Setiap kali bus datang, mereka harus berteriak jurusan bus yang akan mengangkut penumpang. Lantaran tulisan jurusan di kaca depan bus tak kelihatan.

Tidak ada pemisahan antarbus. Semua serba acak. Suporter juga  kerap lari menghampiri satu per satu bus untuk memastikan jurusan yang sesuai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: