Penetepan Capres-Cawapres: Suhu Panas Efek MKMK

Penetepan Capres-Cawapres: Suhu Panas Efek MKMK

Ilustrasi Sufmi Dasco Ahmad.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Diakhiri: ”Kita jadikan Pemilu 2024 sebagai momentum untuk mendapatkan pemimpin terbaik yang benar-benar mewakili seluruh kehendak rakyat Indonesia, mengayomi, agar Indonesia menjadi bangsa hebat, unggul, dan berdiri di atas kaki sendiri.”

Sangat jelas, Mega kecewa pada putusan MK itu. Ujung-ujungnya pasti pada Jokowi. Dia juga memberikan warning agar masyarakat mengawal pemilu. Berarti, dia sudah curiga bakal terjadi kecurangan pemilu. Kecurigaan itu bisa menggiring opini publik bahwa pemilu bakal tidak jurdil. Itu berbahaya. 

Uniknya, putusan MK, putusan MKMK, juga pernyataan-pernyataan unsur pimpinan PDIP, tidak ngefek. Tidak membuat elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran jatuh. Malah justru naik, dari hasil polling yang dilakukan beberapa lembaga survei. 

Sangat unik. Jokowi sebelum jadi presiden pada 2019 dihujat begitu rupa. Setelah jadi presiden dihina-hina (sampai badannya kurus). Karena Jokowi bukan dari garis elite Indonesia. Semua presiden RI dari trah elite, kecuali presiden pertama dan kedua. Jokowi dulu pengusaha mebel. Maka, ia diserang hebat oleh para trah elite dengan mengerahkan massa. Namun, Jokowi tetap menang sampai dua periode.

Minggu, 12 November 2023, Presiden Jokowi menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerja Sama Negara Islam (OKI) di Arab Saudi. Di sela KTT Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan.

Dari YouTube Sekretariat Presiden, ditayangkan Minggu, Jokowi-Erdogan bertemu di King Abdulaziz International Convention Center (KAICC), Riyadh, Saudi. Tampak, Erdogan menggandeng erat lengan Jokowi sepanjang keduanya berjalan. Itu pemandangan langka untuk ukuran kepala negara. Tanda, pamor Jokowi moncer di internasional. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: