Survei Anies dan Tsunami Politik
Capres Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.-Tangkapan layar-
BACA JUGA: Kabinet pun Bakal Berkubu
BACA JUGA: Survei, Sure Pay, Share Pay
Anies, karena berposisi ”perubahan”, kolam suaranya yang tidak puas. Kubu Prabowo dan kubu Ganjar berada di kolam yang puas ke Jokowi.
”Ketika hasil yang puas ke Jokowi angka 75 hingga 80 persen, Anies kisaran 20 persen,” ujar Qodari. Dengan kata lain, fluktuasi ketidakpuasan terhadap Jokowi itulah yang mengalir ke kolam suara kubu Anies.
Kubu Anies tak terlihat panik. Seperti yang selalu dikatakan Anies, dirinya selalu dikalahkan dalam survei saat pilgub Jakarta. Namun, hasilnya berbeda dengan survei.
BACA JUGA: Bungsu vs Sulung: Kaesang vs Gibran
BACA JUGA: Suksesnya Tim Sukses
Di kalangan pendukung Anies juga beredar hasil survei yang disebut dilakukan kelompok independen. Hasilnya, Anies unggul secara nasional. Kubu Anies hanya kalah di empat provinsi (Jawa Tengah, Bali, Kalimantan Utara, dan Sumatera Selatan).
Selain membeludak di lapangan, survei live polling yang dilakukan sejumlah lembaga seperti ILC dan Kumparan, Anies juga selalu unggul.
Menurut Qodari, live polling lewat medsos atau WA itu tidak menggambarkan peta populasi sebenarnya. Juga, rawan dimobilisasi.
BACA JUGA: Pilkada Dimajukan, Siapa Diuntungkan?
BACA JUGA: Gibran dalam Puzzle Politik
Lain halnya dengan survei metode ilmiah yang dilakukan Indo Barometer dan lembaga survei seperti SMRC, LSI, dan lainnya. ”Pengambilan sampel mewakili pemilih secara nasional,” ungkap Qodari.
Qodari ini pernah menginisiasi menduetkan Prabowo-Jokowi. Sebab, Jokowi sudah tak boleh nyapres. Keinginannya itu kini ”terpenuhi” dengan terwujudnya pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran.
Bergabungnya Gibran, klaim Qodari, membuat peta berubah. Awalnya elektabilitas Prabowo vs Ganjar seimbang. Keduanya mewakili kelompok puas ke Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: