Profil KH Imam Jazuli, Anggota Dewan Penasihat Timnas Amin Penggagas Ngaku NU Wajib Ber-PKB
KH Imam Jazuli-Dokumentasi Pribadi-
CIREBON, HARIAN DISWAY – Di jajaran Timnas pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, ada nama KH Imam Jazuli. Pengasuh Pesantren Bina Insan Mulia, Cirebon itu menjadi anggota dewan penasihat bersama sejumlah kiai lainnya.
Para kiai itu antara lain KH Zamzami Mahrus (PP Lirboyo Kediri), KH Kholil Nawawie (Sidogiri Pasuruan), KH Fahim Royani (Ploso Kediri), KH Ahfas Abdul Hamid (Lasem Rembang), KH Cholil As’ad Syamsul Arifin (Asembagus Situbondo).
Ada juga KH Abdusalam Shohib (Denanyar Jombang), KH Fuad Nur Hasan (Sidogiri Pasuruan), KH Muhamad Najih Maimoen (Rembang), KH Said Abdurrahim (PP Mus Sarang, Rembang), KH Fuad Dimyatii ( PP Termas Pacitan), KH Mas Mansyur Tolhah (At Tauhid- Sidoresmo Surabaya), KH Saifullah Ma’sum, Bu Nyai Djuwariyah Fawaid As’ad, dan Bu Nyai Saidah Marzuki.
KH Imam Jazuli adalah Kiai muda yang selama ini kerap bersuara keras lewat tulisan-tulisannya yang kritis dan tajam di media-media mainstream.
Lulusan Pesantren Lirboyo dan Universitas Al-Azhar Mesir ini sering menyerukan perlawanan terhadap oligarki dan bentuk-bentuk intoleransi ekonomi yang menyengsarakan rakyat kecil.
BACA JUGA:Amin Umumkan Tim Pemenangan Nasional: Mantan Kabasarnas Jadi Kapten
Kiai berusia 47 tahun yang merayakan hari lahirnya setiap 17 November ini mendapat sorotan tajam saat menggagas gerakan menggemparkan warga Nahdliyyin bertagline Ngaku NU, Wajib Ber-PKB.
Gerakan yang dimotori Kiai Imam Jazuli ini viral meski berlawanan dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf.
Gus Yahya berulang kali di media massa mengutarakan keengganannya membiarkan NU terseret terlibat politik praktis parpol tertentu. Menurutnya, NU adalah rumah bagi semua parpol dan politisi, sehingga NU tidak perlu mendukung parpol tertentu, seperti PKB.
Dalam pandangan Kiai Imam Jazuli, fakta sosial sikap politik PBNU di bawah kepemimpinan Gus Yahya ini perlu diubah ke arah lain, tepatnya warga Nahdliyin harus diarahkan mendukung PKB.
Menurut Kiai Imam Jazuli, jika warga NU tidak berada di kursi kekuasaan atau menjauhkan warga NU dari kekuasaan praktis sama saja menghalangi perjuangan melawan oligarki dan intoleransi ekonomi secara lebih struktural, sistematis, dan massif.
Dengan ideologi ini, Kiai Imam Jazuli memiliki pengaruh besar untuk meraup suara pemilih Amin terutama kepada masyarakat Jawa Barat, Banten dan Jabodetabek.
Posisi Kiai Imam Jazuli sangat strategis untuk memenangkan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di wilayah Jawa Barat yang merupakan basis Prabowo Subianto di Pemilu 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: