Anies-Muhaimin Hadiri Dialog Terbuka Muhammadiyah, Bertekad Kembalikan Akhlak Bernegara
Anies Baswedan punya gagasan terkait masalah penanganan perubahan iklim, di mana menurutnya perlu ada badan dan lembaga khusus secara sektoral.-Timas AMIN-
SURAKARTA, HARIAN DISWAY - Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), menegaskan tekad mereka untuk menyelamatkan bangsa dan mengembalikan akhlak bernegara. Pernyataan ini disampaikan Anies dalam Dialog Terbuka Muhammadiyah Bersama Calon Pemimpin Bangsa di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jawa Tengah, pada Rabu, 22 November 2023.
"Kami bertekad untuk mengembalikan akhlak bernegara. Semua agenda AMIN berlandaskan nilai Keadilan Untuk Semua," kata Anies, disambut tepuk tangan gemuruh ribuan peserta yang hadir.
Selain itu, Anies juga menegaskan upaya mereka dalam mengembalikan kewibawaan negara dengan menjaga prinsip dan etika bernegara. "Kami ingin mengembalikan kewibawaan negara dengan menjaga prinsip dan etika bernegara," ujar Capres nomor urut 1 ini.
Dialog terbuka ini dianggap sebagai ajang uji publik, dengan lima panelis lintas disiplin ilmu siap memberondong pertanyaan kritis kepada AMIN, termasuk Prof. Dr. Siti Zuhro, Prof. Dr. Sofyan Anif, Prof. Dr. Zuli Qadir, Prof. Dr. Aidul Fitri, dan K.H. Saad Ibrahim.
BACA JUGA:Diskusi Anies Baswedan dan Gus Imin di Unair, Usulkan 3 Hal untuk Wujudkan Kemandirian Pangan
BACA JUGA:Anies-Muhaimin Tunjuk Waketum Nasdem Ahmad Ali Sebagai Pelatih Timnas, Apa Saja Tugasnya?
Anies menegaskan komitmennya untuk mengembalikan keadilan dalam pengelolaan negara. Menurutnya, perubahan pendekatan diperlukan, seperti dari pendekatan sektoral menjadi pendekatan sektoral dan kawasan, serta fokus pertumbuhan dan pemerataan dan keberlanjutan.
Di bidang pendidikan, Anies berjanji untuk meningkatkan kualitas manusia dengan pemerataan akses pendidikan dan kesehatan berkualitas dan terjangkau, serta pengentasan kemiskinan.
Selain itu, ia berkomitmen untuk merawat persatuan dan toleransi melalui fasilitasi institusi keagamaan, penjaminan kebebasan beragama, dan penguatan kesalehan sosial.
"Kami akan mewujudkan hukum yang adil, transparan, dan mengayomi melalui meningkatkan kualitas peraturan dan aparat penegak hukum," tandasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: