Diare Jadi Penyebab Kematian Balita, Virus Jadi Penyebab Utama Diare
Tangkapan Layar Himawan memberikan materi mengenai penyebab diare pada balita di Indonesia. --
HARIAN DISWAY- Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memberikan penyuluhan mengenai diare.
Hal itu dikarenakan Indonesia mulai memasuki musim penghujan, sehingga ada potensi kenaikan kasus diare.
Anggota Unit Kerja Koordinasi Gastrohepatologi IDAI dr. Himawan Aulia Rahman, Sp.A memaparkan bahwa seseorang bisa dikatakan mengalami diare bila terjadi 2 hal.
Pertama, seseorang mengeluarkan tinja dengan teksturnya yang cenderung lebih cair. Kedua, seseorang lebih sering buang air besar dari biasanya, bisa lebih dari 3 kali sehari.
Himawan juga menyebut tentang situasi diare di Indonesia. Himawan mendapat data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 dan tahun 2018.
BACA JUGA: Kenali Rotavirus, Pemicu Diare Berat yang Bisa Picu Kematian Bayi. Kemenkes Bagikan Vaksin Gratis
Data menunjukkan pada tahun 2013, persentase kelompok balita yang terkena diare adalah 18,5 persen.
Sementara persentase kelompok semua usia yang terkena diare adalah 7 persen.
"Hal ini menunjukkan orang dewasa pun bisa terkena diare, bukan hanya balita saja,” seru Himawan dalam media briefing IDAI pada 24 November 2023.
Di tahun 2018, persentase kelompok balita yang terkena diare turun jadi 12,3 persen. Persentase kelompok bayi sekitar 10,6 persen. Sedangkan persentase kelompok semua usia yang terkena diare 8 persen.
"Intinya semakin tua si bayi, semakin tinggi risiko kematian,” imbuhnya.
Sementara data Kemenkes RI 2022 menunjukkan penyakit diare termasuk salah satu penyebab kematian balita usia 12-59 bulan di Indonesia dengan prosentase sekitar 10,3 persen.
Namun, orang tua tidak perlu khawatir. Himawan menuturkan bahwa dari data Moore SR, et.al 2010, persentase anak sembuh dari diare kurang dari 7 hari sangat besar. Yakni sekitar 83 persen.
BACA JUGA: Keuntungan dan Cara Penerapan Perawatan Metode Kanguru untuk Bayi Prematur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: