Prabowo si Gemoy

Prabowo si Gemoy

Ilustrasi Prabowo goyang gemoy. -Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

BACA JUGA: Prabowo: Gaji Hakim Harus Tinggi

Citra paling gelap yang melekat pada Prabowo adalah dugaan pelanggaran HAM penculikan aktivis 1998. Prabowo yang saat itu menjabat Danjen Kopassus dianggap bertanggung jawab atas penculikan aktivis mahasiswa dan seniman yang dilakukan bawahannya yang kemudian dikenal dengan nama Tim Mawar. 

Sampai sekarang banyak aktivis demokrasi yang hilang tanpa jejak. Salah satunya ialah seniman Widji Tukul dari Solo yang menjadi korban penculikan dan tidak kembali sampai sekarang. Ia disebut-sebut sebagai korban penghilangan paksa oleh Tim Mawar.

Namun, isu itu perlahan mereda. Sejumlah pihak dari TNI memberikan kesaksian bahwa Prabowo tak terlibat atau tidak tahu-menahu soal pergerakan Tim Mawar. Komandan Tim Mawar Mayor Infanteri Bambang Kristiono, dalam persidangan militer, mengaku membentuk Tim Mawar untuk menculik aktivis atas inisiatif sendiri. 

BACA JUGA: Prabowo Jatah Kursi Menteri Untuk Kader Muhammadiyah

BACA JUGA: Ini Cara Prabowo Tangani Konflik Papua

Keterlibatan Prabowo dalam aksi penculikan aktivis yang dilakukan Tim Mawar kembali terangkat pada 2018. Arsip Keamanan Nasional (NSA) merilis 34 dokumen rahasia Amerika Serikat terkait situasi sekitar reformasi di Indonesia. 

Salah satunya arsip tertanggal 7 Mei 1998 yang mengungkap catatan staf Kedutaan Besar AS di Jakarta mengenai nasib para aktivis yang menghilang. ”Penghilangan itu diperintahkan Prabowo yang mengikuti perintah dari Presiden Soeharto.” Demikian yang tertulis dalam dokumen tersebut.

Dalam visi dan misi calon presiden dan wakil presiden 2024, Prabowo dan Gibran disorot karena tidak memasukkan program pengungkapan pelanggaran HAM berat di masa lalu. Prabowo jelas berusaha menghindari jebakan batman dan menjauh dari isu sensitif itu.

BACA JUGA: TKN Jelaskan Kenapa Gibran Batal Dampingi Prabowo Hadiri Dialog Muhammadiyah

BACA JUGA: Prabowo Beberkan Gagasan di Universitas Muhammadiyah Surabaya

Prabowo ingin menghapus citra militeristik dan ingin melunak. Hal itu tampak sejak ia bergabung ke dalam pemerintahan Jokowi pascapilpres 2019. 

Dalam salah satu unggahannya di akun Twitter dan Instagram, Prabowo mengenakan hoodie putih dengan latar belakang langit, seperti di puncak gunung. Foto itu menjadi populer dan memantik diskusi di dua platform tersebut, terutama di kalangan anak muda. 

Prabowo juga ingin menampilkan citra muda dan segar di media sosial. Ia mengunggah momen saat berjoget dan menyanyi diiringi penyanyi. Pada peringatan ulang tahun Golkar, Prabowo juga bernyanyi dan berjoget. 

Kepada media, Prabowo mengakui bahwa dirinya telah banyak berubah. Ia mengaku berubah karena sudah dua kali dikalahkan Jokowi. Karena itu, ia ingin meniru langkah politik Jokowi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: