Aktivis 98 Dukung Prabowo-Gibran dan Tepis Masalah Neo Orde Baru

Aktivis 98 Dukung Prabowo-Gibran dan Tepis Masalah Neo Orde Baru

Aktivis 98 dukung Prabowo-Gibran dan tepis masalah neo orde baru. Selain itu, Mangapul Silalahi sebagai Wakil Ketua Komandan TKN Prabowo-Gibran menjelaskan secara detail terkait masalah neo orde baru.--

HARIAN DISWAY – Sejumlah aktivis 98 telah menyatakan dukungannya kepada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo-Gibran pada pemilihan presiden 2024.

Wakil Komandan Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran sekaligus anggota akitivis 98 Mangapul Silalahi menyebutkan bahwa pesta demokrasi 2024 telah dimulai meskipun ekskalasi animo Masyarakat sudah makin tinggi dan memanas.

“Salah satu yang menyita perhatian publik salah satunya pencalonan wali kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden yang mendampingi Prabowo Subianto,” sebut Mangapul ketika di Sekretariat Dewan Eksekutif Nasional Rampai Nusantara, Jakarta Timur pada Rabu, 29 November 2023.

Mangapul pun menjelaskan terkait majunya Gibran yang banyak menarik perhatian dan hal ini menjadi menarik karena ia adalah putra sulung Presiden RI Joko Widodo.

BACA JUGA: Gerindra: Gemoy Itu Kreativitas Bukan Pelanggaran, Jangan Serang Kami

Dukungan akhirnya mengalir dari beragam komunitas dan kelompok masyarakat, karena Gibran dianggap menjadi keberlanjutan dari keberhasilan pemerintahan Jokowi.

“Majunya Gibran ini juga membuat banyak pihak gerah dan marah serta tidak sedikit yang mengujarkan kebencian melalui fitnah dan berita hoaks untuk meluapkan kemarahan dan kekecewaan demi menjatuhkan pasangan Prabowo-Gibran,” lanjutnya.

Selain itu, Mangapul menambahkan juga terkait serangan yang masif dibangun oleh lawan-lawan Prabowo-Gibran, seperti politik dinasti, nepotisme, neo orde baru, pengkhianat reformasi, penembakan mahasiswa trisakti. Lalu, penculikan aktivis dan pelanggaran HAM sampai soal netralitas aparat.


Aktivis 98 dukung Prabowo-Gibran dan tepis masalah neo orde baru. Selain itu, Mangapul Silalahi sebagai Wakil Ketua Komandan TKN Prabowo-Gibran menjelaskan secara detail terkait masalah neo orde baru.

BACA JUGA: TKN: Prabowo-Gibran Cuti 2 Kali Seminggu Selama Masa Kampanye

“Pemilu 2024 khususnya dalam kontestasi pemilihan presiden sebaiknya dijalankan dengan penuh riang gembira tanpa saling menghujat, menyebarkan ujaran kebencian dan kemarahan sesama antar anak bangsa,” tambahnya.

Bahkan, pihak-pihak tertentu terkait isu neo orde baru termasuk hal yang berlebihan dan tidak masuk akal sehat karena pada masa Presiden Joko Widodo justru kebebasan berpendapat diberikan ruang kepemimpinannya jauh dari sikap otoritarian.

“Dalam sistem demokrasi dengan paham yang dianut oleh bangsa Indonesia, tidak memungkinkan terjadinya politik dinasti karena suara rakyatlah yang menentukan seseorang dapat menjabat bukan penunjukkan dari berkuasa siapa pun dirinya,” lanjutnya.

Di samping itu, Mangapul juga menjelaskan tentang nilai-nilai reformasi masih terjaga dengan sangat baik, bahkan korupsi, kolusi, dan nepotisme terus diperangi pemerintah Jokowi.

BACA JUGA: Prabowo dan Mahfud Kantongi Izin Jokowi Untuk Cuti Kampanye

Lalu, aktivis dan mahasiswa Trisakti Fakultas Hukum Angkatan 1994, Fernando Rorimpandey menjelaskan bahwa peristiwa penembakan mahasiswa Trisakti merupakan duka semua orang.

Ia pun menilai bahwa penculikan aktivis dan pelanggaran HAM akan selalu ada di tiap kontestasi pemilihan presiden yang diikuti oleh Prabowo Subianto, walaupun sebenarnya di banyak kesempatan hal ini sudah diberikan berkali-kali penjelasan.

“Oleh karena itu, sangat diyakini bahwa ini hanya digunakan untuk kepentingan politik semata dari kubu yang berlawanan sebagai alat pukul lawan politik bukan memperjuangkan nilai-nilai yang sesungguhnya,” jelasnya.

Fernando Rorimpandey pun menjelaskan netralitas pemerintahan Jokowi beserta seluruh perangkatnya khususnya apparat keamanan di TNI dan Polri tidak perlu diragukan lagi.

BACA JUGA: Punya Tujuan Bangun Ekosistem Digital, Prabowo-Gibran Mulai dari 10 Kota di Indonesia

Selain itu, ia juga mengajak semua peserta pemilihan presiden untuk dapat bertarung secara gagasan bukan hanya mengedepankan perasaan dramatis yang tidak ada manfaatnya sama sekali untuk bangsa dan negara juga rakyat.

“Hentikan semua langkah politik yang penuh dengan fitnah, tudingan caci maki yang tidak berdasar, menyebarkan berita bohong hanya untuk mendapat dukungan masyarakat,” tambahnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: