IPM Jatim 2023 di Atas Rata-Rata Nasional, Naik 3,15 Persen, Jatim Siap Wujudkan Indonesia Emas 2045
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendampingi Wapres Ma'ruf Amin menyerahkan bantuan program stunting di Jember, 6 Desember 2023.-Humas Pemprov Jatim-
Selain keberhasilan penanganan kemiskinan, peningkatan IPM Jatim juga dipengaruhi sejumlah faktor, seperti pertumbuhan ekonomi Jatim pada Triwulan III 2023 (Q to Q) yang berhasil tumbuh impresif sebesar 1,79 persen di atas nasional dan tertinggi se-Pulau Jawa.
Selanjutnya juga dipengaruhi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Agustus 2023 sebesar 4,88 persen, turun 0,61 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2022 pada posisi 5,49 persen.
Pemprov Jatim menurut Khofifah memang menyiapkan strategi pembangunan untuk mendukung peningkatan IPM. Seperti strategi kesetaraan vokasional berupa program kejar paket A, B, dan C vokasi; penyediaan pendidikan gratis dan berkualitas (Tis-Tas), hingga Bantuan Operasional Sekolah Daerah untuk Madrasah Diniyah (Bosda Madin)
"Strategi ini tidak hanya meningkatkan rata-rata lama sekolah, namun juga meningkatkan keterampilan bagi peserta kejar paket dengan menambahkan muatan vokasional sehingga mereka juga siap secara skill untuk bekerja dan berusaha, yang berdampak pula pada meningkatnya daya beli," terang Khofifah.
Terkait dengan Umur Harapan Hidup (UHH) dan kesehatan melalui strategi Pondok Kesehatan Desa (Ponkesdes), Puskesmas Rawat Inap Standar, Taman Posyandu, Pendampingan Bumil Risti, Pencegahan Stunting bagi Ibu Hamil, hingga Tantistas (Kesehatan Gratis dan berkualitas).
Info grafis IPM Jatim-Pemprov Jatim-
Keberhasilan Jawa Timur dalam meningkatkan prestasi akademik dan non akademik di bidang Pendidikan juga sangat membanggakan. Terbukti dengan capaian sebagai juara umum tiga tahun berturut-turut Olimpiade Sains Nasional (OSN) periode tahun 2020–2022, juara umum Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK tingkat nasional 2023, dan sebagai provinsi dengan jumlah terbanyak diterima SNMPTN dan SBMPTN selama empat tahun berturut-turut periode tahun 2020-2023.
Sedangkan strategi peningkatan IPM untuk standar hidup layak, dilakukan antara lain melalui Upaya peningkatan pendapatan penduduk miskin yang melalui kegiatan usaha produktif yang didukung adanya permodalan UMKM.
Ditambah bantuan usaha untuk pelaku usaha ultra mikro kepada 6.478 orang pelaku usaha mikro dengan nilai antara Rp 600.000 hingga Rp 2.200.000 yang pembiayaannya dari Baznas Provinsi Jatim.
"Saya optimistis IPM Jatim akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang seiring dengan meningkatnya kualitas pendidikan, kesehatan dan peningkatan kesejahteraan sekaligus penurunan angka kemiskinan," pungkas kata. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: