Studi Fosil Mengungkap Jutaan Tahun Lalu Nyamuk Jantan Mengisap Darah

Studi Fosil Mengungkap Jutaan Tahun Lalu Nyamuk Jantan Mengisap Darah

Studi fosil mengungkap, jutaan tahun lalu nyamuk jantan mengisap darah. sampel fosil nyamuk jantan purba (kiri) dan serpihan kuning yang membungkus nyamuk tersebut. Sampel tersebut diteliti oleh Universitas Nanjing, dan Universitas Lebanon.-china daily-chinadaily.com.cn

BACA JUGA: Pelepasan Nyamuk dengan Bakteri Wolbachia Untuk Melawan Penyebaran Demam Berdarah, Seberapa Luas Penyebaran DBD di Indonesia?

Pada bulan Februari, ia bergabung dengan Institut Geologi dan Paleontologi Nanjing. Di situ ia menggunakan teknik ilmiah seperti mikroskop pemindaian laser confocal –sejenis mikroskop fluoresensi– untuk mengidentifikasi dua fosil nyamuk sebagai nyamuk jantan.


Studi fosil mengungkap, jutaan tahun lalu nyamuk jantan mengisap darah. Nyamuk jantan modern cenderung mengisap nektar, sedangkan nyamuk betina mengisap darah. Namun, nyamuk jantan purba dari zaman Kapur Bawah juga mengisap darah.-@cityofmaribyrnong-Instagram

Ia menemukan bahwa bagian mulut mereka yang unik dan tajam, termasuk rahang bawah dengan rahang segitiga dan rahang atas yang memanjang dengan bulu kecil seperti gigi, sangat mirip dengan nyamuk betina masa kini.

Semua itu telah terpelihara dengan baik. Mandibula mereka yang tajam berangsur-angsur merosot selama berabad-abad.

BACA JUGA: Teknologi Wolbachia Bukan Rekayasa Genetika, Hanya Bakteri di dalam Tubuh Nyamuk

Berdasarkan temuan tersebut, para peneliti sepakat bahwa nyamuk jantan memakan darah 130 juta tahun yang lalu.

Huang Diying, seorang peneliti dari Institut Geologi dan Paleontologi Nanjing, mengatakan, "Ketika angiospermae, atau tumbuhan berbiji vaskular melimpah, banyak nyamuk jantan beralih memakan nektar yang kaya energi, bukan darah."

“Menghisap darah adalah perilaku yang berisiko, karena mereka bisa saja mati dalam prosesnya,” tambah Huang.

Azar, yang kini menjadi profesor di institut Nanjing, mengatakan institut tersebut adalah salah satu dari sedikit institusi di dunia yang didedikasikan untuk paleontologi. Ia berharap ekspedisi ilmiah bersama dapat dilakukan secara luas pada masa depan untuk memfasilitasi lebih banyak penemuan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: