Serial Killer dari Wonogiri

Serial Killer dari Wonogiri

Ilustrasi serial killer dari Wonogiri.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Dalam dua tahun, Sarmo, 35, membunuh dua orang, Agung Santoso dan Sunaryo. Cara sama: Diracun potasium sianida. Motif mirip: Sarmo ngemplang utang. Polisi tak punya bukti. Sampai Sarmo ditangkap Senin, 4 Desember 2023, karena mencuri gergaji. Dari sana pembunuhan berantai terbongkar. Sadis. 

POLA pembunuhan berantai Sarmo konsisten. Ia menjerat korban dengan kerja sama usaha penggergajian kayu di Dusun Ciman, Desa Semagar, Girimarto, Wonogiri, Jateng.

Sarmo punya usaha jasa penggergajian kayu. Lalu, menjerat investor. Mengajak kerja sama usaha, bagi hasil. Lalu, ia curang. Ketika investor marah karena dicurangi, Sarmo membunuh.

BACA JUGA: Pengakuan Lebay Serial Killer Slamet

Kasatreskrim Polres Wonogiri Iptu Yahya Dhadiri kepada wartawan menerangkan, awalnya Sarmo ditangkap karena mencuri gergaji mesin di usaha penggergajian di Desa Kerjo Lor, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri. Sarmo mencuri gergaji mesin pada Senin, 13 November 2023. Ditangkap Senin, 4 Desember 2023.

Iptu Yahya: ”Sebenarnya, tersangka sudah lama kami pantau sebagai terduga pembunuh dua orang. Pernah ia kami periksa. Tapi, tak cukup bukti sehingga kami lepaskan. Setelah ia kami tangkap karena mencuri gergaji, kami selidiki pembunuhan lebih dalam. Terbukti. Dan, tersangka mengakui. Makam dua korban itu kami bongkar.”

Sarmo terduga pembunuh berantai yang sangat teliti. Jasad Agung dikubur di dekat tebing curam yang jarang dilewati orang pada Rabu, 24 November 2021, di sebuah gubuk di ladang jahe, Dusun Ciman.

BACA JUGA:Serial Killer Duloh Menangisi Aslem

Jasad Sunaryo ia tanam di bawah tempat tidur rumah Sarmo di Dusun Ciman, sejak Rabu malam, 27 Maret 2022. 

Setelah polisi membongkar dua kasus pembunuhan itu, makam keduanya dibongkar. Jasad Agung tinggal tulang, tapi masih pakai baju koko dan sarung. Jasad Sunaryo tinggal tulang jari kelingking.

Ternyata, setelah diperiksa polisi atas dugaan pembunuhan Agung pada Juni 2022, Sarmo membongkar kuburan Sunaryo di bawah tempat tidur di rumahnya. Jasad Sunaryo tinggal tulang. Kemudian, tulang itu ditumbuk sampai halus.

Sarmo mengaku ke polisi: ”Tulang saya tumbuk dengan kayu jati sampai halus. Terus, bubuk tulang itu saya bakar dengan serbuk kayu dan ban bekas.”

BACA JUGA: Hujan Bikin Hana Lolos dari Serial Killer

Nyaris total jasad Sunaryo lenyap. Tersisa tulang jari kelingking dan serpihan tulang iga. Rupanya bagian itu tercecer, tidak sempat ditumbuk. Dijadikan barang bukti penyidik. Jadi, selama ini Sarmo tidur di atas makam korban yang ia bunuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: