Etika Periklanan Menjelang Pemilu 2024

Etika Periklanan Menjelang Pemilu 2024

Iklan Pemilu 2024 di luar ruang. -Dok Pribadi-

Selain kurang indah dipandang, itu dapat memicu kerusuhan dan konflik di lingkungan sekitar. Sebab, papan reklame yang mencolok dan kontroversi dapat meningkatkan risiko adanya reaksi emosional dari pendukung kandiat yang berbeda. 

Masyarakat pun akan mengkritik kandidat yang secara berlebihan untuk pemasangan papan reklame daripada menyosialisasikan program-program yang substansial karena pemanfaatan dana kampanye yang tidak efisien.

Maka dari itu, muncullah etika periklanan yang merupakan isu penting dalam dunia periklanan di Indonesia. Munculnya kesadaran akan etika periklanan di Indonesia didorong oleh pertumbuhan kesadaran konsumen, pengaruh globalisasi dan teknologi, serta peran media sosial.

Untuk mengatasi persoalan mengenai fenomena pemasangan papan reklame terebut, diperlukan langkah-langkah seperti penerapan regulasi yang lebih ketat, pendidikan dan kesadaran etika kepada praktisi periklanan, serta partisipasi aktif masyarakat dalam mengawasi dan melaporkan pelanggaran etika periklanan. 

Regulasi yang ketat dapat memberikan landasan yang jelas untuk praktik periklanan yang lebih etis. Sementara itu, pendidikan dan kesadaran etika akan membantu praktisi periklanan memahami pentingnya mengikuti standar etika yang tinggi. Partisipasi masyarakat juga sangat penting dalam menjaga integritas periklanan dengan melaporkan pelanggaran yang mereka temui.

Dengan adanya perhatian dan tindakan yang terus-menerus dalam mengembangkan etika periklanan, diharapkan praktik periklanan di Indonesia dapat menjadi lebih transparan, akurat, dan bertanggung jawab. 

Etika periklanan yang kuat akan mendorong hubungan yang baik antara produsen dan konsumen, melindungi kepentingan konsumen, dan membangun citra positif bagi industri periklanan secara keseluruhan. (*)

 

*) Penulis adalah Fifi Laili C., M. Bima Rizqi, Louisa Novilia H., dan Chintya Nirmala S. 

**) Artikel ini ditulis berdasar tugas mata kuliah perkembangan teknologi dan komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dengan dosen pengampu Moh. Dey Prayogo, S.I.Kom., M.I.Kom.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: