Pendidikan Jatim Banjir Prestasi di Tahun 2023, Khofifah Ajak Tingkatkan pada 2024
Para siswa berprestasi berebut berfoto dengan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. -Humas Pemprov Jatim-
Berbagai prestasi, lanjut Aries, juga menjadi kebanggan bagi Jawa Timur. Terakhir, yakni trofi juara umum LKS SMK yang diraih pada Oktober lalu. Kemudian ada OSN yang pada tahun 2020-2022 atau selama tiga kali berturut-turut juara umum diraih Provinsi Jatim. Namun, imbuh Aries pada tahun 2023 ini, Jatim harus berpuas diperingkat kedua.
"Karena tahun ini untuk pertama kalinya luring, kami ingin terus meningkatkan di tahun 2024 akan kami raih prestasi terbaik OSN di tingkat nasional," katanya.
"Kami berterima kasih kepada Ibu gubernur atas perhatian dan apresiasinya dengan memberikan tunjangan guru dan tenaga pendidikan, juga BPOPP yang bisa ditingkatkan. Kami yakin anggaran ini kami serahkan untuk peningkatan mutu pendidikan baik sarpras maupun kualitas pendidikan," kata Aries.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menandatangani prasasti penutupan program Santri OPOP Digipreneur.-Humas Pemprov Jatim-
2.131 Santri Ikuti Program OPOP Digipreneur
Tidak hanya pendidikan umum yang kaya prestasi. Pendidikan pesantren di Jatim juga banjir prestasi. Salah satunya dalam program Santri OPOP Digipreneur Jatim. Sebagaimana diketahui, animo santri untuk berkembang menjadi entrepreneur di Jatim terus menggeliat.
Total peserta Santri OPOP Digipreneur Jatim mencapai 2.131 santri dari peserta yang ditargetkan hanya 1.001 orang. Kebanyakan, peserta merupakan siswa siswi SMK yang terafiliasi dengan ponpes di Jatim.
Sekjen OPOP Jatim Mohammad Ghofirin dalam mengikuti inkubator ini ada beberapa materi yang disampaikam. Seperti fundamental entrepreneurship, wow effect presentation, pitch deck, DKV dalam pemasaran, bisnis online via sosmed, branding dan promosi digital, serta leadership dan development.
"Pelaksanaan OPOP Santri digipreneur 2023 ini sudah dilaksanakan sejak Juni-Desember 2023 dan dilaksanakan secara online dengan zoom meeting," ujarnya.
Ghofirin juga menambahkan ada 2 karya santri terbaik dan menarik yakni santri dari Ponpes Roisus Shobur Sidoarjo yang berhasil membuat aplikasi Starla Education, yaitu aplikasi robot pintar AI dengan fitur marketplace pendidikan berbasis sosial entrepreneurship yang memberikan solusi layanan pendidikan dan karir.
Kemudian karya santri Ponpes Nurul Ulum Umar Zayyadi Pemekasan dengan membuat aplikasi Sir Kasir. Yakni aplikasi kasir untuk toko dengan tampilan simpel namun bisa digunakan secara online dan offline.
Gubernur Khofifah menegaskan bahwa program ini akan terus dikembangkan agar mencetak generasi kuat dan memiliki skill digipreneur.
"Ini akan kita kembangkan untuk melaksanakan OPOP Digipreneur dengan memaksimalkan peran serta para siswa dan santri di seluruh Jatim," kata Gubernur Khofifah. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: