Perjalanan David Pandapotan Sirait dan 10 Tahun Terminal Teluk Lamong Jadi Nadi Logistik Internasional

Perjalanan David Pandapotan Sirait dan 10 Tahun Terminal Teluk Lamong Jadi Nadi Logistik Internasional

Dirut Terminal Teluk Lamong David Pandapotan Sirait (kanan) saat memberikan intruksi ke petugas.-Julian Romadhon/Harian Disway-

Salah satu langkah yang direncanakan oleh TTL adalah melakukan kontainerisasi cargo SBM PT Charoen melalui pola single port di Surabaya. Rencana ini mencakup bongkar seluruh muatan impor SBM sekitar 100.000 ton/tahun yang akan dikontainerisasi di TTL dan dimuat ke Makassar.

David menambahkan, TTL menjajaki penambahan servis baru melalui optimalisasi pelayanan dan customer engagement. Selain itu, TTL akan melakukan optimalisasi kerja sama dengan pelayanan kargo Freeport dari JIIPE Gresik menuju TTL transhipment menggunakan kapal tongkang.

Sejalan dengan inisiatif strategis subholding peti kemas, TTL berkomitmen untuk terus mengembangkan bisnis dan kemitraan.

Itu melibatkan optimalisasi hub and spoke (domestik-domestik wilayah timur), eksplorasi pengembangan pelabuhan transhipment (domestik ke internasional atau sebaliknya), dan pengembangan pelabuhan melalui kerja sama strategis atau pemurnian bisnis, termasuk pengalihan pengelolaan Pelabuhan Nilam ke TTL.


Dirut TTL David Pandapotan Sirait menerangkan kinerja perusahaan.-Julian Romadhon/Harian Disway-

Kinerja arus peti kemas hingga November 2023 tidak hanya memenuhi target yang telah ditetapkan, tetapi juga melebihi ekspektasi. Capaian sebesar 775.845 TEUs melampaui target sampai November sebesar 766.294 TEUs atau tumbuh 1,25%. Capaian tersebut mencapai 92,06% dari target tahunan yang direncanakan sebesar 842.803 TEUs.

Selain arus peti kemas, TTL juga mencatat peningkatan kinerja arus curah kering hingga November 2023 sebanyak 3,27 juta ton, meningkat 4,21% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Capaian ini juga melebihi target tahunan yang dipatok sebesar 3,18 juta ton.

Meskipun dihadapkan dengan tantangan ekonomi pada tahun depan, terutama terkait dengan faktor geopolitik, David menyatakan optimisme TTL. Faktor-faktor seperti suku bunga yang tinggi dan kenaikan inflasi di Indonesia tidak menghalangi keyakinan TTL dalam mencapai target tahun depan. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: