Pengembangan Kompetensi Prajurit Angkatan Laut dalam Era Tantangan Kompleks

Pengembangan Kompetensi Prajurit Angkatan Laut dalam Era Tantangan Kompleks

Kolonel Laut (K) Dr. dr. Hisnindarsyah.--

Kemampuan dan kinerja prajurit Angkatan Laut memainkan peran sentral dalam menjaga keamanan dan pertahanan suatu negara. Bagi prajurit, pengembangan kompetensi menjadi aspek penting dalam mencapai kinerja yang optimal.

Oleh karena itu, diperlukan penelitian yang mendorong pemahaman akan pentingnya manajemen sumber daya manusia (MSDM) Angkatan Laut yang erat kaitannya dengan kinerja prajurit. Beberapa penelitian, seperti yang dilakukan oleh Awadh (2013) dan Masshod (2014), menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki pengalaman dan kualifikasi teknis yang memadai saja belum tentu memiliki kinerja yang baik, jika perilaku yang mendukung pelaksanaan tugasnya kurang optimal.

Oleh karena itu, perlu adanya pengembangan kompetensi baik dalam aspek teknis maupun perilaku untuk meningkatkan kinerja prajurit.

Konsep pengembangan kompetensi ini didasarkan pada teori ahli di bidang manajemen sumber daya manusia. Salah satu teori yang relevan adalah teori Saageer (2012) yang berfokus utama pada pengelolaan sumber daya manusia modern.

Teori itu mengemukakan bahwa pengembangan kompetensi adalah suatu proses yang melibatkan pendekatan holistik, mencakup peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku individu.

Dalam konteks prajurit Angkatan Laut, pengembangan kompetensi teknis sangat penting. Teori tersebut diperkuat oleh banyak studi ilmiah yang menunjukkan bahwa prajurit yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang aspek-aspek teknis tugas mereka memiliki kinerja yang lebih baik.

BACA JUGA:Dr. Hisnindarsyah: Gaya Hidup Sehat dan Penguatan Nilai Religius Kunci Pencegahan HIV/AIDS

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan dr Hisnindarsyah: Ji Shao Zhi Ju

Hal ini dapat dijelaskan dengan konsep dari Douglas W. Bray (2008) yang mengemukakan bahwa pengetahuan teknis yang kuat adalah salah satu faktor kunci dalam mencapai kinerja yang unggul.

Namun, pengembangan kompetensi tidak hanya berhenti pada aspek teknis. Aspek perilaku juga memainkan peran penting dalam mencapai kinerja yang optimal. Teori manajemen kinerja mengemukakan bahwa perilaku individu dalam konteks pekerjaan dapat memengaruhi kinerja mereka secara signifikan.

Oleh karena itu, pengembangan kompetensi perilaku juga menjadi hal yang krusial dalam meningkatkan kinerja prajurit Angkatan Laut.

Selain kompetensi teknis dan perilaku, nilai-nilai organisasional juga memainkan peran penting dalam membentuk kompetensi institusional Angkatan Laut. Nilai-nilai ini mencerminkan budaya organisasi dan menjadi landasan moral dan etika bagi prajurit.

Teori manajemen strategis menekankan pentingnya nilai-nilai organisasional dalam mencapai tujuan organisasi. Dengan demikian, pengembangan kompetensi institusional melalui penguatan nilai-nilai organisasional menjadi krusial dalam mencapai kinerja yang optimal.

Manajemen kinerja berbasis kompetensi adalah pendekatan yang relevan dalam konteks pengembangan prajurit Angkatan Laut. Teori ini menekankan pentingnya pengukuran, pengembangan, dan evaluasi kompetensi individu untuk mencapai kinerja yang unggul.

Dalam konteks Angkatan Laut, pendekatan ini dapat diterapkan dengan menyusun program pelatihan dan pengembangan yang sesuai dengan kebutuhan kompetensi teknis dan perilaku prajurit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: