Dicari: Kandidat Presiden yang Punya Komitmen Pada Isu-Isu Perempuan!

Dicari: Kandidat Presiden yang Punya Komitmen Pada Isu-Isu Perempuan!

Tiga paslon presiden dan wakil presiden.--

KANTOR Staf Presiden bekerjasama dengan Kementerian Kominfo dan LKBN Antara merilis laporan Capaian Kinerja 2023 Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin pada Selasa, 24 Oktober 2023. Laporan yang diberi judul “Terus Bertumbuh dan Melaju” itu memuat narasi-narasi dari kesuksesan rezim Jokowi dalam mengatasi berbagai kesulitan akibat pandemi, upaya memulihkan perekonomian, dan mengawal peran negara di dunia internasional.

Dari sekian banyak diskursus mengenai capaian kinerja di bidang kesehatan, ekonomi, teknologi informasi, pariwisata, pertanian dan pangan, kelautan, sosial dan budaya, isu-isu yang berkait dengan perempuan lagi-lagi menjadi topik yang minoritas. Secara khusus topik tentang perempuan hanya dibahas dalam narasi berjudul “Jaring Penolong Kaum Rentan”. 

Isinya berkisar tentang keberhasilan menerbitkan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual dan tersedianya layanan POS SAPA 129 sebagai saluran masyarakat untuk melaporkan kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Minimnya perhatian terhadap isu-isu perempuan bukanlah hal baru. Perempuan seringkali dianggap sebagai warga kelas dua. Yang dengan sendirinya, topik-topik yang berkaitan dengannya tidaklah dipandang sebagai sesuatu yang penting, utama, dan segera. Meski, dalam kenyataannya hampir tidak ada ruang gerak kehidupan yang tidak bersangkut paut dengan perempuan.

Mempertimbangkan sejarah panjang bagaimana perempuan senantiasa termarginalisasi dalam banyak beleid, jelang pemilihan Presiden dan Wakil Presiden ke depan, rasanya kita perlu memperhatikan bagaimana para kandidat menempatkan isu perempuan. Salah satu caranya dalah dengan mengkaji  visi misi mereka sebagai bagian dari manifesto politik untuk lima tahun yang akan datang.

Membaca Visi-Misi

Pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan -  Muhaimin Iskandar menempatkan perempuan sebagai isu strategis pada misi kedua melalui program keempat yakni mewujudkan kesetaraan akses bagi perempuan dan kelompok rentan untuk berkarya. 

Dalam program ini rancangan aktivitas yang akan dilakukan meliputi:

● Menjamin pemenuhan hak perempuan, dengan:

● Melindungi perempuan dari tindak kekerasan dan diskriminasi, melalui upaya pencegahan, perlindungan, penanganan, dan rehabilitasi korban melalui layanan krisis terintegrasi, layanan kesehatan dan psikologis gratis bagi korban tindak kekerasan, serta bantuan hukum melalui penguatan peran institusi yang ada;

● Menjamin kesetaraan perempuan dalam memperoleh pendidikan setinggi-tingginya;

● Menjamin kesetaraan kesempatan bagi perempuan untuk berkarya dan mengembangkan potensinya di berbagai bidang.

● Menyelenggarakan program “Indonesia Ramah Ibu dan Anak” melalui:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: