Dicari: Kandidat Presiden yang Punya Komitmen Pada Isu-Isu Perempuan!
Tiga paslon presiden dan wakil presiden.--
Pada pasangan calon nomor 3 Ganjar Pranowo - Mahfud MD, misi yang berkaitan dengan isu perempuan ada pada misi nomor satu yakni Memastikan Pembangunan Manusia Indonesia Unggul yang Berkualitas, Produktif, dan Berkepribadian. Program turunannya ada pada elemen Kesehatan Jiwa dan Raga melalui aspek Ibu Sehat Anak Sehat dengan deskripsi berupa dukungan gizi dan akses layanan kesehatan selama masa kehamilan dan menyusui. Program 1.000 hari pertama, serta pasokan gizi untuk anak hingga usia lima tahun. Dengan target prevalensi tengkes (stunting) di bawah 9% serta ibu dan ayah menjadi penjaga kesehatan keluarga. Kemudian pada program Memperbanyak tempat penitipan anak.
Selain itu ada pula program Perempuan Maju dan Anak Sejahtera dengan turunan program:
● Kartini Maju
Dukungan penuh terhadap pilihan perempuan di seluruh bidang. Disertai memperkuat posisi perempuan dalam relasi kerja dan menambah cuti melahirkan bagi ibu dan ayah dengan upah dan tunjangan tetap 100%. Jaminan kesetaraan kepada perempuan maupun laki-laki untuk menjalankan peran pengasuhan dalam keluarga.
● Jaga Teman
Memberikan pemahaman pentingnya berpihak pada korban serta dukungan anggaran yang nyata kepada satgas anti kekerasan berbasis gender dan perundungan di seluruh lembaga.
Setidaknya jadi Highlight
Dari wacana yang ditawarkan oleh ketiga capres-cawapres, semua kandidat telah memberikan highlight tentang perempuan dalam visi misinya. Ada pasangan yang visi-misinya secara jelas dan terukur menjabarkan rancangan yang ingin dicapai berkait dengan pemberdayaan perempuan. Namun ada pula yang masih meletakkan isu perempuan sebagai bagian dari isu-isu lain yang dipandang relevan.
Kesamaan dari ketiga pasangan tersebut adalah adanya perspektif bahwa diskrimasi merupakan problem terciptanya kesetaraan gender. Ketiga kandidat juga menekankan pentingnya akses pendidikan bagi perempuan, dan pemenuhan hak-hak perempuan dalam kapasitas hak asasi manusia. Apapun itu, kita perlu mengapresiasi hal ini sebagai upaya meletakkan perempuan sebagai isu yang strategis.
Satu hal yang kita tunggu dari ketiganya adalah gambaran detil dengan indikator yang jelas dalam capaian visi-misinya. Janji-janji manis tersebut, akan bagaimana strategi pencapaiannya? Apakah sudah ada pemetaan masalah dari pemerintahan sebelumnya? Apakah kesinambungan program sudah menjadi perhatian? Bagaimana pengarusutamaan gender yang sudah dicanangkan, akan berlanjut?
Apakah masalah-masalah yang sudah ada akan mampu ditaklukkan dengan strategi-strategi yang sudah dibuat? Kita menanti jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu, salah satunya lewat debat capres-cawapres. Dan itu belum muncul dari dua kali penyelenggaraan debat yang sudah berjalan.
Suprihatin, Kepala Pusat Kajian Komunikasi Prapanca, Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi - Almamater Wartawan Surabaya.--
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: