Puja Bakti Umat Buddha di Grand City Surabaya, Dipimpin Banthe Kittichai

Ibadah itu disempurnakan dengan pernyataan tekad Panca Sila. Banthe Kittichai membabarkan bahwa dengan membaca ayat tersebut, maka umat Buddha kelak dapat terlahir di alam bahagia.

Pun, mereka akan mendapat anugerah kekayaan dunia dan dharma. Sebab, ajaran Panca Sila begitu menekan segala nafsu dan perbuatan buruk. "Barang siapa dapat mengamalkan ajaran ini, maka ia mampu mengendalikan batin dan sikapnya," ungkapnya.

BACA JUGA:Perayaan Kathina, Ketika Umat Buddha Beri Persembahan buat Bhikku

Dalam Panca Sila, terdapat lima hal yang dilarang dalam agama Buddha. Yakni dilarang membunuh, mencuri, berbuat asusila, dilarang berbohong dan berkata kotor, serta pantang minum minuman keras atau segala jenis minuman yang mengandung alkohol.

Maka, Panca Sila adalah latihan moral yang harus dijalani setiap umat Buddha. 

Puja Bakti Umat Buddha, Dipimpin Banthe Kittichai. Suasana Puja Bakti yang digelar Paguyuban Cetiya Buddha Dhamma Sangha Lotus di Grand City Surabaya.-Julian Romadhon-

Teguh Santoso Wijaya, Ketua Lotus mengatakan, "Mari mengamalkan ajaran Sang Buddha dalam diri kita. Mengembangkan sikap welas asih, dan senantiasa melakukan perbuatan baik bagi sesama."

Dalam kesempatan itu dipaparkan pula keteladanan Buddha yang relevan dengan kondisi saat ini. Yakni, Buddha mengembangkan sikap humanis. Menolong, memberi bantuan kepada siapa saja yang membutuhkan. Serta mencerahkan umat manusia agar terhindar dari perbuatan buruk.

Acara Puja Bakti itu ditutup dengan sikap anjali, seraya berkata, "Saddhu, saddhu, saddhu". Setelah ibadah, mereka beramah-tamah. Umat Buddha yang tergabung dalam Lotus tampak semringah. Sebelum pulang, beberapa dari mereka meminta berkat dan doa dari Banthe Kittichai. (*)

Sumber: