Rupiah Digital: Mengubah Tradisi Bertransaksi
Ilustrasi rupiah digital-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Rupiah digital dikeluarkan resmi oleh BI sebagai mata uang digital bank sentral (central bank digital currency/CBDC). CDBC merupakan uang digital yang dikontrol BI dan digunakan sebagai alat pembayaran sah menggantikan uang kartal. CBDC berfungsi sebagai representasi dari rupiah digital.
Sebagai CBDC, rupiah digital harus mampu memenuhi tiga fungsi dasar dari uang sebagai alat tukar sah. Tiga fungsi itu adalah sebagai alat penyimpan nilai (store of value), alat pertukaran/pembayaran (medium of exchange), dan alat pengukur nilai barang dan jasa (unit of account).
Teknologi blockchain sebagai basis operasional mata uang kripto diyakini akan digunakan CDBC. Blockchain dikonseptualisasikan sebagai suatu bentuk buku besar terdistribusi yang paling umum digunakan oleh mata uang digital seperti kripto.
BACA JUGA: Nilai Tukar Rupiah Tembus Rp 15.500
Jadi, seandainya aset kripto diakui bank sentral di suatu negara, Bitcoin dan ribuan mata uang kripto lainnya dapat digunakan secara sah oleh masyarakat. CoinMarketCap menyebutkan, saat ini tersedia lebih dari 9.000 cryptocurrency di pasar digital.
Menurut International Monetary Fund (IMF), ada ratusan negara yang menjajaki penerapan CBDC. Meski demikian, jumlah negara yang telah menerapkan CBDC hanya ada dalam hitungan sebelah jari. Tercatat Bahama, Karibia Timur, Nigeria, dan Jamaika yang telah merilis CDBC.
BACA JUGA: Mengulang Redenominasi Rupiah Rp 1000 jadi Rp 1 Era Presiden Soekarno
Sementara itu, Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) baru pada tahap eksplorasi untuk merancang CBDC. Kajian pun terus dilakukan dengan melibatkan Massachusetts Institute of Technology (MIT) untuk mengidentifikasi permasalahan teknis secara terperinci, termasuk potensi risiko yang muncul.
AS tampak hati-hati atau tak terburu-buru dalam meluncurkan CBDC. The Fed pun tak akan meriliis dolar digital kecuali mendapat persetujuan eksplisit dari Kongres.
Kebijakan berupa serangkaian regulasi harus dibuat sesolid mungkin memenuhi aspek legal formal terhadap keberadaan dolar digital sebagaimana aturan dibuat untuk dolar fisik.
BACA JUGA: Mantan Pemain Lakers Menang Hadiah 455 Juta Rupiah dari Kuis Legendaris
Manfaat
Sesuai fungsinya, rupiah digital bermanfaat dalam mempercepat proses pembayaran jika dibandingkan dengan cara lama. Untuk transfer inter- atau antar-bank, misalnya, dengan rupiah digital suatu bank atau lembaga keuangan bakal lebih cepat mengonfirmasi validitas transaksi.
Biaya transfer nasional dan antarnegara pun lebih murah. Selama ini nasabah harus membayar biaya tinggi sekadar untuk memindahkan dana dari satu negara ke negara lain terkait konversi mata uang. Rupiah digital mendisrupsi cara bayar dan transfer lebih efisien.
Karena rupiah digital dinyatakan sebagai alat pembayaran sah, semua pelaku ekonomi dan pihak lain yang berkepentingan harus mau menerimanya. Rupiah digital dapat digunakan untuk membayar pajak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: