Motif Sepele, Argiyan Bunuh Kayla
Ilustrasi pembunuhan pacar dengan motif sepele. Yakni, cemburu.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Berdasar pengakuan Argiyan, ia sering antar jemput Kayla saat kuliah. Ketika Argiyan menjemput Kayla di kampus pada Kamis siang, 18 Januari 2024, tampak Kayla akrab bersama seorang cowok sesama mahasiswa di sana. Argiyan mengaku cemburu. Marah ke Kayla.
Lalu, Argiyan pulang naik motor sendiri. Ternyata Kayla saat itu membawa motor matik. Menyusul Argiyan ke rumahnya. Hal tersebut diketahui tetangga.
Yaya, 60, pemilik rumah kontrakan itu, mengaku melihat cewek yang kemudian diketahui bernama Kayla datang naik motor matik sendirian, mendatangi Argiyan yang juga belum lama tiba di rumah. ”Saya tidak kenal anak gadis itu. Mungkin pacar Argiyan. Dia langsung masuk rumah menemui Argiyan,” tutur Yaya.
BACA JUGA: Korban Bunuh Gali Kubur Sendiri
Sekitar dua jam di dalam rumah, tetangga mendengar ada perempuan menangis di dalam rumah Argiyan. Pastilah itu Kayla.
Yaya: ”Tidak ada suara teriakan, cuma menangis. Terus, tidak lama, Argiyan keluar naik motor sendirian. Ceweknya tetap di dalam. Motor si cewek tetap parkir di depan rumah.”
Sampai akhirnya Vina pulang dan mendapati mayat Kayla. Dia langsung lapor polisi, tetangga pun belum tahu bahwa Kayla sudah dibunuh Argiyan. Warga heboh setelah tim polisi tiba di TKP, memeriksa, kemudian mengangkut jenazah Kayla ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Kayla dinyatakan meninggal akibat cekikan.
BACA JUGA: Diejek di Depan Teman, Remaja Ini Bunuh Pacar
Dari kronologi itu, motif pembunuhan tersebut urusan asmara anak baru gede. Argiyan cemburu cuma dengan melihat pacarnya ngobrol akrab dengan cowok teman kuliah.
Lantas, Argiyan ngambek, pulang sendirian. Disusul ceweknya, mungkin untuk memberikan penjelasan soal ngobrol akrab dengan cowok di kampus itu. Akhirnya Kayla dibunuh Argiyan.
Begitu gampangnya nyawa melayang. Bukan hal serius. Bahkan, cewek-cowok ngobrol di kampus adalah hal biasa. Direaksi Argiyan begitu rupa.
BACA JUGA: Pembunuh Bayaran Rp 4,9 Juta di Pemalang
Hampir setiap hari terjadi pembunuhan lantaran hal-hal sepele di Indonesia. Pelakunya dari ABG sampai dewasa muda. Urusan asmara. Ini kondisi khas di negara-negara berkembang.
Dikutip dari The Star, 29 September 2018, berjudul Rising Cases of Murder Blamed on Moral Decay, yang memberitakan kondisi kriminalitas, khususnya pembunuhan di Kenya, Afrika Timur, volume pembunuhan di sana cenderung meningkat.
Dipaparkan, dengan serangkaian pembunuhan yang sensasional dan tidak masuk akal, kekhawatiran memuncak di Kenya terhadap keselamatan kaum perempuan yang tampaknya menjadi korban utama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: