Gibran Singgung LFP dan Tom Lembong Dalam Debat Cawapres, Ini Penjelasannya
GIBRAN singgung LFP dan Tom Lembong dalam debat cawapres, ini penjelasannya. Foto: Tom Lembong dalam obrolan di kanal Total Politik, 6 Januari 2024.-Total Politik-
Dalam berbagai kesempatan, Tom Lembong menyebut bahwa LFP akan menjadi masa depan teknologi kendaraan listrik di Indonesia. Ia akan menjadi sumber bahan baku baru untuk baterai kendaraan listrik. Sebagai pengganti nikel.
BACA JUGA:Performa Cak Imin di Debat Keempat Membuat Anies Bangga
Thomas Lembong, Menteri Perdagangan RI pada 2015-2016 itu, pernah menjabarkan pendapatnya soal LFP. Dalam diskusi di kanal YouTube Total Politik, pasangan AMIN akan memperbaiki kebijakan pertambangan nikel.
Saat ini, menurutnya, eksplorasi nikel yang sangat masif oleh pemerintah Indonesia membawa dampak buruk bagi kita sendiri.
Berharap bisa menjadi pemasok utama nikel dunia, Indonesia malah bisa kehilangan kesempatan karena produsen kendaraan listrik di luar negeri mencari bahan baku baterai selain nikel.
BACA JUGA:Tampil Bagus di Debat, Muhaimin Iskandar Tagih Videotron
BACA JUGA:Gibran Sindir Cak Imin Baca Catatan di Panggung Debat: Enak Banget ya Gus, Jawab Sambil Baca Catatan
"Harga nikel global di seluruh dunia sudah turun kurang lebih 30 persen dalam 12 bulan terakhir. Dan diprediksi tahun depan ada surplus stok nikel di dunia yang terbesar sepanjang sejarah," ungkap Tom Lembong pada 6 Januari 2024.
Begitu gencarnya pembangunan smelter di Indonesia, sampai-sampai kita membanjiri dunia dengan nikel. Alhasil, harganya turun karena oversupply.
"Karena begitu besarnya pasokan nikel RI membanjiri dunia, dan berkembang pesatnya produksi baterai kendaraan listrik, Pemerintah pede bisa mendominasi pasar dunia," papar Tom Lembong.
GIBRAN singgung LFP dan Tom Lembong dalam debat cawapres, ini penjelasannya. Foto: Rangka mobil Tesla yang sudah menggunakan baterai LFP.-Eva Fox-Tesmanian
BACA JUGA:Debat Cawapres Diprediksi Lebih Seru, Serangan Cak Imin dan Mahfud Md Akan Lebih Tajam
"Akhirnya mereka (produsen kendaraan listrik) ketakutan dan kehilangan kepercayaan. Mereka cari opsi lain. Formulasi bahan baterai yang tidak menggunakan nikel," lanjut pria 52 tahun tersebut.
Tentu saja, hal itu mengkhawatirkan. Apalagi, ia menyebut, Tesla sebagai salah satu produsen mobil listrik terbesar di dunia saja sudah tidak menggunakan baterai litium berbahan nikel. Melainkan LFP. Terutama di pabrik mereka yang berbasis di Tiongkok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber