Mengenal Demo Rompi Kuning di Prancis yang Disebut Gibran Saat Debat Cawapres

Mengenal Demo Rompi Kuning di Prancis yang Disebut Gibran Saat Debat Cawapres

Mengenal Demo Rompi Kuning di Prancis yang Disebut Gibran Saat Debat Cawapres-(AFP/GERARD JULIEN-

Pemicu utamanya adalah kenaikan harga bahan bakar dan biaya hidup tinggi. Yang dianggap tidak adil terutama oleh kelas pekerja dan kelas menengah di pedesaan dan pinggiran kota.

BACA JUGA:Gibran Singgung LFP dan Tom Lembong Dalam Debat Cawapres, Ini Penjelasannya

 

BACA JUGA:Sri Sultan Hamengku Buwono X Bertemu Prabowo-Gibran: Gak Ada Pembicaraan Politik

Protes itu melibatkan pemblokiran massal, pemblokiran jalan, dan stasiun pengisian bahan bakar di seluruh Prancis.

Seiring berjalannya waktu, protes berkembang menjadi penerapan dan serangan besar. Keadaan semakin memburuk dengan kekerasan dan represi aparat kepolisian. Gerakan itu mendapat perhatian internasional dan digambarkan sebagai krisis energi terburuk sejak Mei 1968.

Dengan rompi kuning sebagai simbol, gerakan itu menciptakan gelombang protes dengan berbagai tuntutan. Termasuk penurunan pajak bahan bakar, penerapan kembali pajak solidaritas atas kekayaan, kenaikan upah minimum, dan bahkan pengunduran diri Presiden Emmanuel Macron.

BACA JUGA:Elektabilitas Prabowo-Gibran 52 Persen, Berpeluang Menang Satu Putaran

Dari peristiwa yang dialami Prancis itu, Gibran memberikan contoh kejadian ini terjadi di Indonesia. Gibran mewanti-wanti untuk belajar dari masalah yang ada di negara maju, salah satunya Prancis, dengan demo rompi kuning.

Sayang, oleh Mahfud MD, penjelasan Gibran malah disebut mengarang. "Saya juga nyari jawabannya ndak ketemu tuh. Ngarang-ngarang ndak karuan, mengkait-kaitkan sesuatu yang tidak ada," kata Mahfud Md. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: