Patriarki dan Kurangnya Kesadaran Hukum Picu Kekerasan Perempuan dan Anak di Surabaya

Patriarki dan Kurangnya Kesadaran Hukum Picu Kekerasan Perempuan dan Anak di Surabaya

Anak-anak berhak bahagia dan tidak pantas mendapatkan kekerasan. -M Sahirol Layeli-HARIAN DISWAY

Lebih lanjut, Thussy mengatakan kepribadian dan sosok pelaku ikut berpengaruh. Sejak awal, pelaku memang memiliki karakter keras, agresif, impulsif, dan egois. Faktor lainnya ialah rantai kekerasan yang tidak bisa diputus oleh mereka.

Termasuk peran gadget yang mempengaruhi perilaku seseorang. "Jadi mereka tidak selesai sebagai orang tua. Mereka juga (sebelumnya, Red) dikerasi oleh orang tuanya dari dulu, secara fisik dan sebagainya," imbuhnya.

Meski begitu, Thussy mengatakan kekerasan terhadap perempuan dan anak bisa dicegah. Di antaranya, dengan penguatan lingkungan keluarga disertai saling menghargai dan menghormati. Penerapan ajaran agama juga memiliki peran penting. Sebab tidak ada ajaran agama yang mengajarkan kekerasan. (Wulan Yanuarwati).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: