Analisis Taktik Timnas Indonesia Lolos ke 16 Besar Piala Asia 2023, Strategi STY Dipuji Jepang

Analisis Taktik Timnas Indonesia Lolos ke 16 Besar Piala Asia 2023, Strategi STY Dipuji Jepang

Timnas Indonesia lolos ke 16 Besar Piala Asia berkat Kirgistan yang menahan imbang Oman.-PSSI-

Jika berkaca dari laga kontra Jepang, kelemahan individu pemain Indonesia sangat terlihat jelas dalam laga itu.

Masalah body balance di laga kontra Timnas Jepang, jadi yang harus segera disiasati saat jumpa Timnas Australia.

Body balance dalam sepak bola modern sangat luas penerjemahan bahasanya, bukan hanya kokoh dalam melindungi bola dan kokoh menahan benturan badan dari lawan, tetapi juga ketenangan dalam menghadapi pressing lawan.

BACA JUGA:Piala Asia 2023: Melihat Kembali Perjalanan Timnas Indonesia Hingga Capai 16 Besar

BACA JUGA:Termasuk Indonesia, Ini Daftar 16 Besar Piala Asia 2023

Postur tubuh pemain Australia yang lebih besar dan kecepatan berlarinya juga jauh di atas rata-rata pemain Indonesia, sebisa mungkin hindari benturan langsung dengan lawan, pemain Indonesia harus bisa bermain lebih tenang untuk bisa terus menggerakkan bola.


Timnas Australia menjadi lawan Indonesia di babak 16 besar Piala Asia 2023, 28 Januari 2024.-Australian Football-

Mekanisme geraknya harus sederhana, jaga jarak antar pemain dan terus minta bola ke rekan yang bawa bola adalah kuncinya.

Hindari adu sprint dengan pemain Australia saat harus serang balik cepat, supporting pemain yang bantu menyerang harus berani berlari cepat dengan tetap menjaga jarak dengan pemain yang bawa bola.

Untuk fase bertahan, tinggal minimalkan kesalahan elemen sendiri. Momen set piece akan sangat merugikan Timnas Indonesia, karena kalah tinggi, kalah kokoh dan tendangannya akan sangat keras menghujam.

Jadi, waspadai striker Socceroos yang punya tinggi badan ideal sebagai target men di depan.

Australia bukan tim yang istimewa

Saat fase menyerang, Socceroos hanya catatkan 46 tendangan, di mana 8 tendangan on target dan 4 tendangan big chances (bisa berpeluang jadi gol). Mereka hanya mencetak 4 gol di fase grup, dari 3 laga yang dilakoni.

Saat fase bertahan, statistiknya cukup lumayan. Dari 3 laga, semua lawan hanya mampu ciptakan 1 tendangan ke arah gawang Socceroos dan hanya sekali saja gawang dibobol lawan.

Tentu, inilah fakta statistik yang akan dihadapi Timnas Indonesia, tantangannya adalah bagaimana cara Timnas Indonesia bisa bobol gawang Socceroos.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: