Rapat Senat Akademik Universitas Airlangga di Bali: Membangun Kualitas, Ranking Hanya Implikasi
PARA peserta rapat pleno Senat Akademik Universitas Airlangga di Bali.-Bagong Suyanto untuk HARIAN DISWAY-
PADA awal 2024, Senat Akademik Universitas Airlangga menggelar rapat pleno di Hotel Merusaka Nusa Dua, Bali. Tepatnya, pada 26–28 Januari 2024. Rapat tidak hanya dihadiri seluruh anggota senat, tetapi juga ketua komisi, rektor, dan ketua Senat Akademik Universitas Airlangga.
Dua narasumber yang diundang dalam rapat adalah Prof Pancras C.W. Hogendoorn dari Leiden University Medical Center dan Prof Ari Kuncoro, rektor Universitas Indonesia. Tema yang dibahas dalam rapat adalah strategi Universitas Airlangga membangun reputasi global. Sebagai universitas terkemuka di Indonesia, Universitas Airlangga berkomitmen untuk terus memperbaiki diri dan membangun reputasi di tingkat global.
Dengan posisi yang sekarang di peringkat ke-345 dunia, disadari bukan hal yang mudah untuk dapat terus mendongkrak posisi Universitas Airlangga di tingkat global. Setelah Universitas Airlangga masuk 500 besar dunia, upaya terus mendongkrak ranking Universitas Airlangga hingga 300 –apalagi 100 tingkat dunia– harus diakui menjadi makin sulit.
Kompetisi perguruan tinggi (PT) di tingkat global dewasa ini cenderung makin ketat. Sebab, semua PT saat ini berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik. Dalam konteks situasi persaingan yang makin ketat, lantas apa yang bisa dilakukan Universitas Airlangga untuk dapat mempertahankan dan bahkan meningkatkan reputasi di tingkat global?
Pertanyaan itulah yang dicoba didiskusikan dan dijawab dalam rapat Senat Akademik Universitas Airlangga di Bali.
BACA JUGA: Hasil Sharing Experience Pimpinan Universitas Airlangga: Cupu Manik Astagina dan Kekuasaan
KEUNGGULAN
Dalam Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi telah disebutkan, upaya untuk dapat bersaing di tingkat global, PT-PT di Indonesia diharapkan dapat terus beradaptasi dengan perkembangan situasi dan nilai-nilai global. Permendikbudristek 53/2023 memberikan fleksibilitas kepada PT untuk menyesuaikan sistem penjaminan mutu sesuai dengan kebutuhan PT masing-masing.
Berkontestasi di tingkat global, tidak berarti perkembangan PT lantas menjadi seragam dan semua berusaha mengejar capaian ranking semata. Agar dapat bersaing di kancah global, langkah pertama adalah PT harus memahami dengan baik apa yang menjadi keunggulan dan bagaimana kondisi sumber daya manusia yang dimiliki.
Pancras C.W. Hogendoorn dari Leiden University Medical Center dalam presentasinya sempat menyinggung tentang arti penting PT mengenali keunggulan dan spesifikasi yang dimiliki.
Keunggulan PT adalah sesuatu yang menjadi keunikan PT yang bersangkutan. PT yang tidak memiliki keunggulan yang spesifik sangat mungkin akan kalah bersaing dengan PT lain yang memiliki keunikan keunggulan.
Tidak mungkin PT memiliki unggulan pada semua aspek dan semua bidang keilmuan. Setiap PT tentu memiliki perbedaan dan keunggulan masing-masing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: