Gali Potensi Diri di TEDx Universitas Airlangga, Dari Public Speaking Hingga Strategi Menang Melawan AI

Gali Potensi Diri di TEDx Universitas Airlangga, Dari Public Speaking Hingga Strategi Menang Melawan AI

Gali wawasan dalam TEDx Universitas Airlangga di Marvell City Surabaya. Afrizal Naufal Ghani, sosok kreatif yang jadi pembicara dalam TEDx Unair 2023.-Guruh DN-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Universitas Airlangga menggelar TEDx. Sebuah acara tahunan yang menyatukan para pemikir dan tokoh kreatif terkemuka untuk berbagi gagasan penting dalam disiplin apa pun.

TEDx tahun ini berlangsung di Marvell City Mall Surabaya, Sabtu, 25 November 2023. Menghadirkan berbagai narasumber tokoh kreatif. Yakni Vera Itabiliana Hadiwidjojo, Enrique Owen, Afrizal Naufal Ghani, Stephen NG, Asisi Suhariyanto, Bayu Eko Moektito (Bayu Skak), Nabila Putri Siswandini, dan Debby Reynata.

Para narasumber berusaha menerjemahkan ide-ide kompleks menjadi lebih sederhana. Sehingga dapat dengan mudah dicerna dan dipahami oleh audiens yang lebih luas.

BACA JUGA: Mindset Aplikasi Self-care untuk Penggemar K-POP

Naufal Ghani, misalnya. Ia adalah mahasiswa berprestasi dari FEB Unair. Di balik prestasinya itu, ia mengaku sulit berbicara di depan orang-orang hebat.


Gali wawasan dalam TEDx Universitas Airlangga di Marvell City Surabaya. Afrizal Naufal Ghani memaparkan gagasannya dalam TEDx yang digelar Universitas Airlangga, pada 25 November 2023.-Guruh DN-

"Katanya, semua orang yang tampil di TEDx ini public speaking-nya bagus. Faktanya, tidak semuanya. Contohnya saya. Saya dulu dilahirkan sebagai anak yang gagap dalam berbicara," ujar Naufal.

Keluarga dan kemauan sendiri mendorongnya untuk bisa tampil sebagai public speaker. Dalam keseharian, keluarga Ghani selalu mengajak ia dan adiknya berbicara. Entah membahas topik makanan, busana, atau hal-hal remeh-temeh lainnya.

BACA JUGA: Program Wirausaha Merdeka 2023, Untag Surabaya Ajak Peserta Belajar Public Speaking

Itu yang membangkitkan semangat belajar Ghani. Kemudian, tiga tahun silam, ia bahkan sempat mengikuti terapi bicara. Ia menunjukkan video ketika rahangnya dipijat oleh terapis.

"Katanya, gagap itu karena rahangnya kaku. Jadi harus dilemaskan. Tapi akhirnya saya benar-benar bisa bicara dengan lancar. Itu juga karena kemauan," ujarnya.

Ghani juga belajar public speaking lewat buku karya Dale Carnegie. Juga dari buku Carol Dweck. Ia berkesimpulan, bahwa jangan sekali-kali menanamkan mindset negatif saat hendak belajar sesuatu. Sebab, baik-buruknya mindset akan berpengaruh dalam kehidupan seseorang.

BACA JUGA: Kembangkan Teknologi Artificial Intelligence Kesehatan, UBAYA-Nexmedis Kerja Sama Lebih Intens

"Buku Dweck pun menyebut bahwa jika talent ditambah effort, hasilnya skill. Jika skill digabung effort, hasilnya achievement. Maka effort berpengaruh dua kali lipat daripada talent untuk mencapai achievement," ungkap pria asal Depok itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: