Rapat Senat Akademik Universitas Airlangga di Bali: Membangun Kualitas, Ranking Hanya Implikasi

Rapat Senat Akademik Universitas Airlangga di Bali: Membangun Kualitas, Ranking Hanya Implikasi

PARA peserta rapat pleno Senat Akademik Universitas Airlangga di Bali.-Bagong Suyanto untuk HARIAN DISWAY-

BACA JUGA: Hasil Sharing Experience Pimpinan Universitas Airlangga: Meletakkan Fondasi, Membangun Prestasi

Ada PT yang dikenal memiliki keunggulan di bidang ilmu medis dan ada PT lain yang memiliki keunggulan di bidang ekonomi, humaniora, atau ilmu sosial. Sementara itu, ada PT yang memiliki keunggulan di bidang ilmu eksakta atau teknik.

Dengan spesifikasi keunggulan yang khas, sebuah PT niscaya akan lebih mudah membangun reputasinya –tak terkecuali di tingkat global. Namun, lain soal jika sebuah PT tidak memiliki kekhasan dan keunggulan yang kuat.

PT yang memiliki keunggulan yang sama dengan PT lain berisiko untuk berkontestasi secara lebih intens dan lebih terbuka. Bukan tidak mungkin PT seperti itu akan menghadapi kompetitor yang lebih kuat.

BACA JUGA: Kepahlawanan Universitas Airlangga

KEUNIKAN PT

Demi reputasi PT, mengejar ranking yang lebih baik sudah sewajarnya dilakukan. Universitas Airlangga pun tentu berusaha dan berkomitmen untuk terus memperbaiki posisi dalam sistem pemeringkatan global. Menurut proyeksi, pada 2030 nanti Universitas Airlangga berkomitmen untuk dapat menduduki ranking 300–315 dunia.

Strategi untuk mendongrak posisi dalam sistem pemeringkatan global bisa saja dilakukan secara pragmatis. Yakni, mendongkrak indikator-indikator tertentu yang masih kurang agar di tahun depan ranking yang dicapai dapat diperbaiki. Meski demikian, Universitas Airlangga memilih untuk tidak terjebak pada langkah-langkah yang sifatnya pragmatis. 

BACA JUGA: Rapat Pleno Senat Akademik Universitas Airlangga (3-Habis): Program MBKM, Habitus bagi Pengembangan Soft Skill Mahasiswa

Prinsip yang dikembangkan Universitas Airlangga dalam strategi menembus persaingan PT di tingkat global adalah terus berusaha memperbaiki kualitas. Capaian ranking bagi Universitas Airlangga adalah implikasi atau konsekuensi dari langkah-langkah perbaikan yang dilakukan dari segi kualitas proses pembelajaran.

Alih-alih hanya mengejar ranking, yang dilakukan Universitas Airlangga adalah memperbaiki kondisi internal PT daripada mengejar ranking. 

Meningkatkan kualitas dan kompetensi dosen, memperbaiki proses pembelajaran, mendorong dosen untuk menjadi reviewer atau editorial board dari berbagai jurnal internasional, mengembangkan kolaborasi dengan PT lain baik di dalam negeri maupun luar negeri, mengembangkan program double degree, dan lain-lain adalah beberapa upaya yang dikembangkan Universitas Airlangga untuk memperbaiki kualitas diri.

BACA JUGA: Rapat Pleno Senat Universitas Airlangga (2): Menyikapi Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023

Pancras C.W. Hogendoorn ketika presentasi menyatakan bahwa di negara-negara Eropa, keikutsertaan PT dalam sistem pemeringkatan global sebetulnya sudah mulai ditinggalkan. Tidak sedikit PT di luar negeri yang memilih keluar dari sistem pemeringkatan global karena menilai sistem itu telah terkontaminasi kepentingan kapitalis dan menjadi komoditas yang dikomersialkan.

Menurut Pancras C.W. Hogendoorn, sistem pemeringkatan PT di tingkat global tidak pernah transparan karena indikator-indikator penilaian cenderung selalu berubah. Akibatnya, PT tidak tahu pasti apa yang harus dikembangkan ke depan. Seberapa jauh sinyalemen yang dikemukakan Pancras C.W. Hogendoorn benar, tentu waktu yang akan membuktikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: