Pemkot Surabaya Klaim Penguatan Agama Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak

Pemkot Surabaya Klaim Penguatan Agama Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.-Wulan Yanuarwati-

SURABAYA, HARIAN DISWAY -  Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menilai kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak menunjukkan kurangnya aqidah agama. Sehingga bidang harus diperkuat. 

Cak Eri meminta penguatan aqidah agama harus dilakukan secara intensif. Salah satunya melalui Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) di sekolah maupun perkampungan. 

"Sehingga bisa terkurangi (kasus kekerasan, Red) dan kejadian-kejadian ini memberikan pembelajaran," ujar Cak Eri, Rabu, 31 Januari 2024.

"Karena kejadian itu terjadi pada tempat-tempat yang padat. Sehingga kita akan lebih konsentrasi lagi ke sana," imbuhnya. 

Hal penting lain yang digarisbawahi orang nomor satu di Surabaya itu ialah kepedulian warga. Sesama warga bisa saling mengawasi bila ada perilaku tak wajar yang terjadi kepada tetangga dekatnya. Warga Surabaya perlu diedukasi pentingnya persoalan tersebut.

BACA JUGA:Surabaya Darurat Kasus Kekerasan dan Pelecehan Anak

BACA JUGA:Polresta Sidoarjo Akhirnya Tangkap Ayah yang Cabuli Anak Balitanya

"Bagaimana sesama tetangga saling bisa mengawasi satu dengan yang lainnya," ujarnya.

Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-PPKB) Kota Surabaya Thussy Apriliyandari mengatakan, pencegahan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak harus melibatkan seluruh elemen masyarakat. Pencegahan dilakukan dari hulu ke hilir.

"Kita memiliki Puspaga Kota dan Puspaga ABK (anak berkebutuhan khusus) di Mal Pelayanan Publik Siola. Kita juga punya Puspaga di rumah anak-anak prestasi di Nginden dan Sonokwijenan," ujarnya.

BACA JUGA:Remaja di Surabaya Dicabuli Empat Keluarganya Sejak Kelas 3 SD

BACA JUGA:Siswi SMP di Surabaya Dicabuli 4 orang yang Tinggal Serumah

Saat ini sudah ada 478 Puspaga Balai RW, tersebar di Kota Surabaya. Tujuannya memberikan edukasi kepada para orang tua pentingnya pengasuhan yang positif. Agar mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak.

"Kami berharap dengan upaya-upaya, pengembangan program dan kebijakan yang terus kami lakukan ini, kasus kekerasan perempuan dan anak di Kota Surabaya dapat terus ditekan," ujarnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: