Literasi Digital Penting untuk Wujudkan Pemilu Damai
Menteri Komunikasi danInformatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, dalam sambutannya di Upperhills Convention Hall, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (1/2).--
“Jadi kalau ada berita di medsos yang bombastis banget nih kita harus cari tau dulukebenarannya misalnya di Google atau di media-media lainnya yang tepercaya. Kita harus lebihkritis lagi, Sebelum disebarin harus dipastiin dulu bener apa engga. Fokus sama berita-berita
valid aja,” ucap Aurelie.
Ketua Bawaslu Sulawesi Selatan, Mardiana Rusli, menanggapi pandangan Aurelie mengenaipentingnya mengembangkan kreativitas dalam menggunakan media sosial sebagai saranakampanye politik yang positif dan membangun. Mardiana mengatakan bahwa penggunaan media
sosial dalam penyelenggaraan pemilu menjadi alat bantu tersendiri bagi KPU dan Bawaslu dalammelacak jejak digital para kandidat paslon.
“Platform media sosial tidak hanya menjadi pendistribusian informasi, tetapi juga jadi alat kerjadari KPU dan Bawaslu. Dengan alat kerja ini kita bisa menelusuri profil para paslon denganmen-tracking jejak digitalnya, jadi kita juga terbantu dalam memverifikasi untuk membuat
keputusan apakah tindakan mereka misalnya dari aspek administrasi pernah digugat salahsecara hukum atau tidak,” ujarnya.
Sementara itu, Key Opinion Leader (KOL), Amanda Belina, mengajak pemilih muda untuk aktifdalam kegiatan politik sebagai upaya membangun pemilu yang damai. Memilih berdasarkaninformasi yang akurat juga menjadi hal yang penting untuk dilakukan pemilih pemula saat pemilu
nanti.“Kita sebagai generasi penerus bangsa, harus melakukan yang terbaik untuk bangsa. Karenasatu suara dari kita semua akan menentukan gimana gambaran negeri ini kedepannya,” pungkas
Amanda.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: