Imlek Berkaitan Erat dengan Awal Musim Semi, Ini Kebiasaan-Kebiasaan yang Dilakukan di Tiongkok

Di Tiongkok, konon telur dapat ditegakkan pada hari pertama awal musim semi. Atau hari Ekuinoks pada musim semi, serta hari Ekuinoks musim gugur. Dipercaya bahwa jika seseorang dapat membuat telur berdiri pada hari pertama awal musim semi, maka ia akan mendapatkan keberuntungan.

Menurut para astronom dan fisikawan, meletakkan telur dalam posisi tegak tidak ada hubungannya dengan waktu. Melainkan dengan mekanika. Yang paling penting adalah menggeser pusat gravitasi telur ke bagian telur yang paling bawah.

Caranya, pegang telur hingga kuning telurnya tenggelam semaksimal mungkin. Untuk itu, sebaiknya pilih telur yang berumur sekitar 4 atau 5 hari, yang kuning telurnya cenderung tenggelam. Telur dengan usia itu lebih mudah didirikan.

Mengenakan Kain Walet 

Begini tradisi Tiongkok tentang awal musim semi. Flower and Swallow, karya Zhu Meicun dan Lu Yifei. Pada musim semi, masyarakat Tiongkok kerap mengenakan busana bergambar burung walet atau burung layang-layang. Simbol keberuntungan.-artron.net-chinadaily.com.cn

Mengenakan kain dengan motif walet adalah kebiasaan di beberapa daerah di Shaanxi. Setiap awal musim semi, orang suka memakai hiasan motif tersebut yang terbuat dari sutra warna-warni di dada mereka.

Adat itu bermula pada masa Dinasti Tang (618-907). Burung walet atau burung layang-layang adalah pertanda musim semi dan simbol kemakmuran dan kebahagiaan.

BACA JUGA:Mengenal Tradisi Bertani dan Minum Teh di Yunnan, Tiongkok

Menggigit Musim Semi

Begini tradisi Tiongkok tentang awal musim semi. Saat awal musim semi, terdapat berbagai kudapan khas yang selalu tersaji di meja makan masyarakat Tiongkok. -chinadaily.com.cn-

Di banyak wilayah Tiongkok, masyarakat memiliki kuliner khas pada hari pertama Awal Musim Semi. Mereka makan pancake musim semi, lumpia, atau wortel. Kebiasaan itu disebut sebagai "Menggigit Musim Semi".

Membuat Patung Sapi Musim Semi

Kebiasaan di Shaanxi dilakukan tepat sebelum Awal Musim Semi. Pemerintah setempat mempekerjakan beberapa pengrajin terampil dan mengumpulkan mereka untuk membuat kerangka sapi dari potongan bambu dan kakinya dari kayu.

Lalu mereka menempelkan kertas dan mengecatnya. Tampaklah gambar seekor lembu atau sapi. Dikatakan bahwa jika lebih banyak kertas merah dan kuning digunakan, maka akan ada panen yang baik pada tahun itu.

Tapi jika kertas hitam ditempel, maka tahunnya akan buruk. Ketika lembu kertas sudah siap, ada ritual mengecat mata.

Sumber: berbagai sumber