Industri Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara Indonesia Hadapi Isu Global Warming

Industri Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara Indonesia Hadapi Isu Global Warming

Dalam setahun, PLTU yang terletak di Paiton, Jawa Timur dapat menyuplai energi listrik sebesar 7000 GigaWatt. Jumlah tersebut dapat memenuhi 5 persen dari kebutuhan energi listrik se-Jawa dan Bali. --

Langkah lain yang bisa dilakukan perusahaan pembangkit listrik batu bara adalah dengan memperbaiki efisiensi pembakaran batu bara.

Untuk memperbaiki hal tersebut, bisa dengan menggunakan teknologi pembakaran ultra critical. Uap air yang dihasilkan dari proses pembakaran batu bara itu menjadi sangat tinggi dengan tekanan yang tinggi pula sehingga efisiensi pembangkit menjadi lebih tinggi.

Perusahaan pembangkit listrik batu bara juga dapat melakukan metode substitusi batu bara dengan melakukan pembakaran biomassa.

Biomassa itu dihasilkan dari hasil fermentasi limbah kelapa sawit atau biasa disebut CPO. Fermentasi akan menghasilkan gas metan. Gas itulah yang nantinya dapat dibakar untuk menghasilkan panas.

BACA JUGA: Luhut Paparkan Langkah Pemerintah Atasi Polusi, Pengurangan PLTU dan Bentuk Satgas Khusus

Penggunaan limbah sebagai pengganti dari batu bara tentu saja bisa sangat bermanfaat. Karena tak hanya mendapatkan energi saja tapi sekaligus mengurangi limbah.

Perusahaan pembangkit listrik juga bisa menggunakan ammonia. Metode ini sudah dilakukan di beberapa negara. Salah satunya Jepang.

Unsur dari ammonia adalah nitrogen dan hidrogen. Pembangkit listrik yang menggunakan ammonia untuk bahan bakar di Jepang memastikan pembangkit listrik di negara itu tidak akan menghasilkan gas CO2. Sehingga tetap mendapatkan energi yang dibutuhkan tanpa menimbulkan polusi yang membahayakan.

Selain itu, masih banyak lagi langkah yang bisa perusahaan pembangkit listrik batu bara untuk mensubstitusi penggunaan bahan bakar mereka dengan bahan yang jauh lebih ramah lingkungan. (Aqiila Rafi Pratama)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber