Walhi Jatim: Hasil Pemilu 2024 Terus Bergulir, Pemimpin Baru Tak Berdampak pada Keseriusan Isu Lingkungan

Walhi Jatim: Hasil Pemilu 2024 Terus Bergulir, Pemimpin Baru Tak Berdampak pada Keseriusan Isu Lingkungan

Hasil penghitungan suara Presiden dan Wakil Presiden secara Nasional, per 22 Februari 2024 pukul 08.00 WIB-Tangkapan layar kpu.go.id-HARIAN DISWAY

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Hasil penghitungan suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2024 secara Nasional terus bergulir. Berdasarkan data KPU RI per 22 Februari 2024 pukul 08.00 WIB progress sudah 612.469 TPS dari total 823.236 TPS. Jadi, total suara dihitung sudah 74,40 persen.

BACA JUGA: Kekecewaan WALHI Jatim: Debat Cawapres Tak Bahas Dampak UU Cipta Kerja terhadap Lingkungan

Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar perolehan suara 24,09 persen. Pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memperoleh 58,88 persen. Sedangkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD memperoleh 17,03 persen.

Permasalahan lingkungan menjadi salah satu isu penting dunia, tak terkecuali di Indonesia. Pemimpin negara memiliki pengaruh besar terhadap kebijakan lingkungan yang berimbas pada peyelamatan atau justru pengrusakan lingkungan. 

BACA JUGA: Walhi Kritisi Program Hilirisasi yang Dibahas di Debat Cawapres

Harapan kepada pemimpin baru untuk fokus pada masalah lingkungan sangat tinggi. Namun, fakta yang terjadi selama ini, isu lingkungan seperti anak tiri. 

Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Jawa Timur Wahyu Eka Setyawan menilai, pemimpin hasil Pemilu 2024 tidak akan berbeda dari sebelumnya. Proyek strategis nasional akan tetap jalan dan hilirisasi tambang akan semakin masif.

"Tentu yang dikhawatirkan perluasan wilayah pertambangan, seperti pasir kuarsa, migas, nikel dan mangan. Tidak akan ada perubahan signifikan," ujarnya, Kamis, 22 Februari 2024.

BACA JUGA: Walhi dan Greenpeace Luruskan Maksud Greenflation yang Ditanyakan Gibran kepada Mahfud MD di Debat Cawapres

Eka menilai, kemungkinan besar persoalan lingkungan terus menjadi isu utama. Terutama dampak yang akan terjadi dari kebijakan ekstraktif semacam itu.

"Justru yang patut menjadi perhatian adalah soal dampak lingkungan dan soal safeguard terkait pencegahan dampak lingkungan dari aneka proyek ekonomi ke depan," jelasnya. (Wulan Yanuarwati)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: