Surabaya Punya 245 Titik Rawan Banjir, Pemkot Fokus Bersihkan Sampah dan Sedimentasi Sungai
Pengendara kendaraan bermotor menerjang genangan air banjir rob di Jalan Kalimas Baru, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (18/5). Pasang air laut yang tinggi akibat banjir rob menyebabkan sebagian akses jalan menuju Pelabuhan Kalimas dan penyeberangan Ujung teren-Julian Romadhon-
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota SURABAYA mencatat ada 245 titik banjir di SURABAYA. Ratusan titik banjir ini tersebar di SURABAYA Barat dan SURABAYA Sleatan.
Masalah banjir harus segera diselesaikan pada 2024. Sejumlah mekanisme penanganan banjir dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya. Diantaranya membuat tanggul dan meninggikan jalan.
BACA JUGA:Sedimentasi Sungai Surabaya Rawan Picu Bencana
Terbaru, Pemkot Surabaya fokus di wilayah Pondok Benowo Indah (PBI), Jalan Tengger, dan Pakal Madya. Kawasan Dukuh Kupang juga menjadi prioritas pembangunan karena kontur tanah lebih rendah dari jalan.
“Ada 245 titik banjir yang coba kita tuntaskan di tahun ini. Yang paling menjadi konsentrasi Surabaya barat, dan yang agak ke tengah ini Dukuh Kupang,” ujar Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya Syamsul Hariadi, Kamis, 22 Februari 2024.
BACA JUGA:Surabaya Barat Tergenang Air , Pakar Ingatkan Sedimentasi Sungai di Kali Lamong
Menurutnya, 245 titik banjir sudah banyak yang teratasi dengan memperbesar saluran air. Apalagi, 245 titik banjir menurutnya terjadu mayoritas karena sampah.
Pengendara kendaraan bermotor menerjang genangan air banjir rob di Jalan Kalimas Baru, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (18/5). Pasang air laut yang tinggi akibat banjir rob menyebabkan sebagian akses jalan menuju Pelabuhan Kalimas dan penyeberangan Ujung teren-Julian Romadhon-
Selain memperbesar saluran, DSDABM Surabaya mendorong satuan tugas (satgas) di masing-masing wilayah secara rutin. Mereka bertugas memantau saluran dan rumah pompa jika ada yang tersumbat.
Pihaknya juga melakukan program Surabaya Bergerak bersama warga. Aktivitasnya melakukan kerja bakti bersama melalui program Surabaya Bergerak yang diklaim banyak peminatnya. Warga ikut membantu melakukan pengerukan sedimen-sedimen yang ada di saluran.
“Kalau ada sedimen itu mengurangi daya tampung saluran. Misal daya tampung saluran itu satu kubik, nah kalau ketutupan sedimen kan bisa hilang separuh sendiri," ujarnya.
BACA JUGA:Pakal dan Benowo Masih Langganan Banjir Tiap Tahun, Begini Solusi dari Pemkot
"Makanya sedimen diangkat supaya saluran itu bisa diisi air waktu hujan. Jadi 50 persen lebih efektif," imbuhnya.
Secara geografis, Kota Surabaya terletak di hilir Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas dan bermuara di Selat Madura. Beberapa sungai besar yang berasal dari hulu tersebut melintasi Kota Surabaya. Antara lain Kali Surabaya, Kali Mas, Kali Jagir, dan Kali Lamong.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: